MURATARA SUMSELJARRAKPOS.com-
Elia Rumadi, warga Desa Tanjung Agung, Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, mengaku menjadi korban pengeroyokan oleh diduga oknum Kepala Desa Tanjung Agung dan perangkat desa. Ironisnya, meski telah melapor ke Polres Muratara sejak 10 Juni 2025, ia menyebut hingga kini belum ada tindak lanjut hukum terhadap para pelaku.
Dalam surat pengaduan yang ditujukan kepada Kapolda Sumsel, Elia menjelaskan kronologi kejadian pengeroyokan yang terjadi usai acara Musrenbangdes di desanya. Kejadian bermula saat ia menanyakan kepada Kepala Desa Tanjung Agung, Arli Sahrin, perihal papan informasi proyek pembangunan jembatan yang tak kunjung dipasang.
“Saya dipukul di bagian kepala, disikut di leher, HP saya dijatuhkan. Kemudian saya dikeroyok oleh empat orang yakni Kades Arli Sahrin, Sekdes Bobi Fatri, Kadus Ahmad Firdaus, dan seorang pemuda bernama Ican Fatri,” ujar Elia, Kamis (7/8/2025).
Setelah kejadian, Elia langsung menjalani visum di Puskesmas dan melapor ke Polres Muratara. Laporannya tercatat dengan Nomor: LP.B / 143 / VI / 2025 / POLDA SS / POLRES MURATARA, dan proses BAP sudah dilakukan.
Namun, hingga lebih dari satu bulan berjalan, Elia mengaku belum melihat ada proses hukum berjalan terhadap para terlapor.
“Saya hanya minta keadilan. Saya tidak berani pulang ke rumah, pekerjaan pun terganggu. Bahkan ayah saya sampai terkena stroke karena stres memikirkan kasus ini,” tambahnya.
Elia berharap Kapolda Sumsel dapat memberi perhatian serius terhadap laporannya. Ia merasa sebagai rakyat kecil yang diperlakukan tidak adil dan tidak mendapat perlindungan hukum.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Muratara Iptu Nashirin melalui Kanit Pidum Ipda hanif faranzandi, S.Tr.K, Mengatakan, untuk sekarang masih dalam proses Penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan saksi.
“Bahwa penyidik sedang melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan penyidik sudah mengirimkan SP2HP terhadap pelapor sebanyak 2 kali terkait perkembangan laporan tersebut,”ujarnya. (Snd)
Perlu diketahui, Peristiwa ini terjadi sesaat setelah pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (MusrenbangDes) yang digelar di Desa Tanjung Agung Kecamatan Karang Jaya Kabupaten Muratara lalu.