Wabup Lahat Resmi Membuka Sosialisasi Pecegahan dan Penurunan Stunting Bagi KPM dan Kades Tahun 2023

Daerah, Lahat977 Dilihat

LAHAT, SUMSELJARRAKPOS – Wakil Bupati (Wabup) Lahat, H Haryanto SE MM MBA secara resmi membuka acara sosialisasi pencegahan dan penurunan stunting bagi kader pembangunan manusia (KPM) dan kepala Desa Se- Kabupaten Lahat Tahun 2023 di  Gedung Pertemuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat.

Dalam sambutannya, Wabup Lahat, Haryanto menyampaikan bahwa berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSTGI) tahun 2022 persentase Stunting di Kabupaten Lahat, Alhamdulillah sudah turun dari 22,4% menjadi 19,00%. “Tetapi kita tidak boleh berbangga dulu, karena target nasional di bawah 14% dan target Kabupaten Lahat adalah 0% gerakan atasi stunting sampai nol. Artinya di Tahun 2024 di harapkan Lahat menjadi Kabupaten bebas Stunting,”ungkapnya

“Saya sangat berterima kasih kepada Kepala Dinas PMD Provinsi Sumsel yang sudah mau memilih Lahat sebagai lokus dalam sosialisasi ini. Dan tentunya berharap, para Kepala Desa dan KPM setiap Desa di Kabupaten Lahat setelah melaksanakan sosialisasi ini harus mampu memastikan perencanaan pembangunan desa dan penggunaan dana desa agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa khususnya dalam penurunan angka Stunting,” pungkas Wabup

Sementara itu, Kasi Pelayanan Sosial Dasar dan Penyediaan Sarana dan Prasarana DPMP Provinsi Sumsel, Parza Nipili SH M.Si., dalam laporannya menyampaikan tujuan dilaksanakannya sosialiasi ini agar masyarakat di Kabupaten Lahat mengerti dan paham tentang Stunting, menentukan tugas KPM dalam pelaksanaan Integrasi pencegahan dan penurunan Stunting di tingkat Desa. Pengidentifikasi ketersediaan sumber daya dan operasional pembiayaan KPM, demikian laporan Kasi Pelayanan Sosial.

Sedangkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sumatera Selatan yang diwakili oleh Kepala Bidang Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat DPMD Provinsi Sumsel, H Andrian S STP M Si mengatakan, dari laporan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di Sumsel, Stunting di Indonesia 21,6% dan di Sumsel turun menjadi 6,2%.  “Sumsel masuk tiga besar, Provinsi yang menurunkan angka Stunting yang melebihi capaian nasional tahun 2022 dimana prevalensi Balita Stunted dengan tinggi badan menurut umur di Sumsel tahun 2021 sebesar 24,8% dan di tahun 2022 sebesar 18,6%,” Ujarnya.

“Kami berharap pada tahun 2023 Sumsel dapat menurunkan angka Stunting 5%. Dukungan semua pihak di Sumsel. Kami harap Sumsel bisa di angka 13%, sinergitas bisa diwujudkan dengan kolaborasi dan meningkatkan komitmen Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota, Forkopimda dan semua sektor.

Komitmen yang terimplementasi indikator di dalam Perpres Tahun 2022 dan rencana aksi penurunan Stunting BKKBN nomor 12 tahun 2021, menggunakan data sekeluarga berisiko Stunting dalam rangka untuk mencegah risiko Stunting,”jelasnya