PALEMBANG, SUMSEL JARRAKPOS, — Rencana Tokoh-Tokoh atau warga Muba yang ada di wilayah kota Palembang berinisiatif akan membentuk wadah atau forum dengan nama Forum Aspirasi Rakyat Muba (ASPIRA) untuk sharring masalah berpolitik.
Dr.H.Rahidin H.Anang, MS, sebagai Inisiator rencana pembentukan Forum Aspirasi Rakyat (Aspira) Muba yang juga Dosen Ilmu Komunikasi di berbagai perguruan tinggi yang ada di kota Palembang ini mengatakan, Hasil sharring atau pertemuan warga Muba yang berada di Palembang Minggu (24/12/23) kemarin di Hotel All Nite Day pujasera, sebenarnya rencana dasar pertemuan itu warga Muba yang ada di Palembang dengan di delegasi oleh beberapa orang mempunyai keinginan melahirkan suatu wadah untuk menampung syahwat politik warga MUBA yang memang betul betul berkeinginan belajar berpolitik, walaupun belum berani tidak mau masuk langsung partai politik dengan banyak pertimbangan” kata Rahidin saat menggelar konferensi pers di Hotel All Nite Day pujasera, Senin (25/12/23).
Dijelaskan Rahidin, karena kalau kita masuk ke IKAMUBA kita tau persis tidak boleh berpolitik, dan di Immuba juga di larang membawa atribut nya berpolitik, maka munculah suatu ide atau suatu gagasan akan melahirkan suatu wadah dengan nama Forum Aspirasi Rakyat (ASPIRA) Muba atau Sumsel, sebab masih ada alternatif belum final, imbuhnya.
Kenapa ide ini muncul karena forum ini bertujuan agar kami yang berkeinginan terutama warga Muba ini jangan hanya jadi penonton saja, tapi juga bisa ikut mendesainer eksekutor secara langsung mungkin bisa menjadi tim sukses baik pencalonan bupati, walikota maupun gubernur, tapi ini membawa nama Forum Aspira untuk menampung syahwat politik bagi warga Muba yang ada di Palembang.
Mengingat warga Muba ini sangat cukup banyak tinggal di kota Palembang, artinya kalau ini di buka kran nya ada suatu forum bisa menyoroti bupati, walikota dan gubernur. Jadi kalau forum Aspirasi Rakyat (ASPIRA) ini sudah kita deklarasikan maka forum ini sudah ada badan hukumnya karena sudah ada akta notaris nya,” jelas Rahidin.
Diterangkan Rahidin, rencana nya nanti kita akan adakan rapat berikutnya, kita akan adakan lagi paparan visi dan misi, tujuannya dan apa saja programnya, itu yang akan kita bahas sampai pembentukan formatur pengurus Forum Aspirasi Rakyat.
“Ternyata di dalam pertemuan kemarin ada perkembangan untuk menyoroti eksistensi dari IKAMUBA, sehingga sangat bervariasi argumentasinya, kami tidak bisa membatasi pembicaraan kawan kawan masyarakat MUBA yang sharring kemarin, mengingat akhir-akhir ini muncul issu keberadaan paguyuban IKAMUBA dan mereka tau IKAMUBA itu bukan suatu partai politik.
Banyak sekali peserta rapat kemarin mengatakan kenapa eksistensinya IKAMUBA bisa di manfaatkan oleh oknum-oknum tertentu dalam rangka berpolitik, sedangkan IKAMUBA berdasarkan AD/ART tidak boleh dicampuri dengan berbagai hal berbau politik,” terangnya.
Menurut peserta kalau itu secara personal warga MUBA tanpa menggunakan atribut IKAMUBA di persilahkan saja untuk ikut berpolitik dan pada prinsipnya kami juga akan mendukung,” imbuhnya.
Sementara mantan Sekda Sumsel tahun 2013 Yusri Effendy SH MH menyebutkan jika dalam Paguyuban Warga Muba tidak boleh dibawa ke dalam ranah politik.
“Bagi yg melibatkan diri ke politik jangan menggunakan atribut IKAMUBA dalam bentuk apapun,” ucapnya.
Sementara Mantan Ketua Umum IKA-MUBA, H. Chairuddin Yusuf menuturkan, saya lihat kemarin itu ketua umum IKA MUBA di undang untuk menghadiri pengukuhan kepengurusan itu, berarti mereka yang datang ini independen, sedangkan dalam AD /ART IKAMUBA itu ada kepengurusan – kepengurusan di tingkat kecamatan,” tuturnya.
Dia menceritakan bagaimana historikal dari IKA MUBA yang saat ini namanya telah besar dan dikenal. Jika hingga saat ini dirinya menyediakan dua ambulance gratis untuk warga MUBA dengan hanya menghubungi dirinya siapapun dan kapanpun mobil ambulance bisa di gunakan secara gratis dan ada sopirnya.
Chairuddin menerangkan dalam AD/ART bahwa pengurus dan anggota IKA MUBA tidak diperkenankan membawa atribut IKA MUBA dalam berpolitik. Karena IKA MUBA ini forum silaturahmi masyarakat Muba yang ada di Palembang. Larangan atau tidak diperbolehkannya IKA MUBA dijadikan kendaraan untuk berpolitik jelas diatur dalam AD/ART,” terangnya.
Ditempat yang sama ketua Ikatan Warga Keban Air Itam Rubi Indiarta. Ketua Ikatan Keluarga Tanjung Raya (IKATARA) kota Palembang, Mahlar Umar. Perwakilan Mahasiswa Muba (IMMUBA), Rendy Septarianto dan Ketum Himpunan Pemuda Sanga Desa, Sutrisno. menyampaikan, bahwa mereka sepakat dengan dibentuknya forum Aspirasi Rakyat MUBA sebagai wadah untuk menampung aspirasi warga MUBA untuk berpolitik atau terjun ke dunia politik.
Mereka berharap, para tokoh, dewan pakar, penasihat hendaknya melakukan pembenahan agar IKA MUBA tidak tercampur dalam politik karena tidak dibenarkan untuk memasukkan paguyuban ini dalam dunia politik.
Diketahui di Palembang banyak warga MUBA agar tidak salah tempat. Semoga dengan pembentukan Forum ASPIRA nanti bisa digunakan dengan baik. Kami mendukung adanya ASPIRA dapat menjadi penyalur dalam menyampaikan hasrat politik, kami menunggu deklarasi ASPIRA. (WNA)