ASITA

DPD ASITA Sumsel Siap Bawa Pariwisata Sumatera Selatan ke Panggung Dunia: Storytelling Jadi Kunci Daya Tarik

2
Oplus_0

PALEMBANG, SUMSEL , JARRAKPOS – Setelah resmi dilantik untuk masa bakti 2025–2030, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Usaha Perjalanan Wisata Indonesia) Sumatera Selatan kini bergerak cepat menyusun langkah strategis demi mewujudkan visi besar: menjadikan Sumatera Selatan sebagai destinasi pariwisata kelas dunia.

Pelantikan yang merupakan tindak lanjut dari Musyawarah Daerah (Musda) pada Februari lalu ini menandai babak baru bagi industri pariwisata Sumsel. Dengan semangat pembaruan, para pengurus yang baru berkomitmen untuk membawa Sumsel tidak hanya sebagai tempat persinggahan, tetapi juga tujuan utama wisatawan mancanegara.

Ketua DPD ASITA Sumsel  Sumatera Selatan, Feby Yoland Effendy, S.IP., M.Si., mengatakan, “Kami siap melaju sesuai dengan visi, yaitu menjadikan Sumsel sebagai destinasi wisata kelas dunia. Tapi itu tidak bisa dicapai tanpa membangun dulu kualitas SDM pelaku pariwisatanya,” ujar Ketua DPD ASITA Sumsel, Rabu (21/5/2025).

Menurutnya, pengembangan kapasitas sumber daya manusia di biro perjalanan wisata menjadi prioritas utama. Para pelaku pariwisata akan diberikan pelatihan dan peningkatan kemampuan agar mampu bersaing di tingkat global, termasuk dengan memperluas jejaring internasional yang dapat membuka peluang pasar baru.

Namun, tantangan tidak kecil. Data Badan Pusat Statistik (BPS) memang menunjukkan tren kenaikan jumlah wisatawan di Sumsel dari tahun 2023 hingga proyeksi 2025. Tapi sebagian besar masih didominasi oleh wisata religi dan kuliner, dan cenderung berputar di pasar domestik.

“Pesan Pak Gubernur sangat jelas. Jangan hanya fokus pada wisatawan yang keluar dari Sumsel. Tugas kita adalah bagaimana mendatangkan lebih banyak wisatawan dari luar masuk ke Sumsel, baik dari luar daerah maupun mancanegara,” tambahnya.

Saat ini, tercatat ada 110 biro perjalanan wisata yang tergabung dalam DPD ASITA Sumsel. Mereka akan menjadi ujung tombak dalam menyusun paket-paket wisata yang menarik dan kompetitif. Salah satu strategi utama yang diusung adalah mengoptimalkan storytelling—kemampuan membungkus destinasi wisata dengan narasi yang memikat.(WNA)

Exit mobile version