ASITA

“Biar Cuan!” ASITA Sumsel Kolaborasikan Halal Bihalal dan Workshop Travel Penuh Inspirasi

13
Oplus_131072

PALEMBANG, SUMSEL  JARRAKPOS, – Dalam semangat kebersamaan dan inovasi, DPD ASITA (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies) Sumatera Selatan menggelar kegiatan Halal Bihalal yang dikemas unik dalam bentuk workshop bertema “Biar Cuan Memasarkan Bisnis Tour dan Travel” pada Kamis (10/4/2025), bertempat di Hotel Parkside, Palembang.

Acara ini bukan sekadar ajang silaturahmi, namun juga menjadi ruang berbagi ilmu dan strategi bisnis bagi para pelaku usaha biro perjalanan. Ketua DPD ASITA Sumsel.

Ketua DPD ASITA Sumatra Selatan Feby Yoland Effendy, S.IP., M.Si mengatakan, bahwa penggabungan konsep Halal Bihalal dengan workshop adalah upaya ASITA dalam menciptakan kegiatan yang produktif dan inspiratif bagi seluruh anggotanya.

“Kami ingin para anggota tidak hanya bersilaturahmi, tapi juga mendapatkan ilmu dan wawasan baru yang dapat meningkatkan daya saing di industri tour dan travel,” kata Feby dalam sambutannya.

Lebih dari itu, ASITA Sumsel juga menghadirkan para tokoh senior sebagai bentuk penghormatan dan ajang reuni, salah satunya mantan Ketua ASITA Sumsel periode 2010–2014, Saleh Ismail.

Feby menjelaskan, pentingnya penguatan internal organisasi dan kolaborasi eksternal bersama mitra asosiasi, stakeholder, serta pemerintah. Salah satu isu strategis yang diangkat adalah dorongan agar Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang kembali menyandang status sebagai bandara internasional.

Oplus_131072

“Status bandara internasional sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan investasi di Sumatera Selatan, terutama bagi pelaku usaha biro perjalanan,” jelasnya.

Lebih lanjut Feby menuturkan, Dengan infrastruktur yang memadai seperti Jakabaring Sport City, LRT, dan rekam jejak penyelenggaraan event internasional seperti Asian Games, Sumsel diyakini memiliki potensi besar untuk kembali menjadi tujuan wisata mancanegara.

ASITA juga berencana menggandeng PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Sumsel dalam merancang paket wisata terjangkau dengan penurunan tarif hotel berbintang. Tujuannya adalah menciptakan paket wisata yang sesuai dengan anggaran masyarakat maupun program pemerintah,” urainya

“Kolaborasi ini bertujuan agar anggota ASITA mampu bersaing secara global dan meningkatkan geliat pariwisata lokal,” tambah Feby.

Tak lupa, Feby mengajak seluruh anggota untuk memanfaatkan platform digital ASITA Sumsel, termasuk website resmi www.asitasumsel.com, sebagai media promosi dan pemasaran paket wisata baik domestik, internasional, maupun umrah dan haji.

Ditempat yang sama, Saleh Ismail mantan ketua DPD ASITA Sumsel 2010-2014 berbagi kisah dan tantangan yang pernah ia hadapi semasa menjabat. Ia memberikan apresiasi atas kepemimpinan Feby yang dinilai mampu membawa ASITA Sumsel ke arah yang lebih progresif.

“Feby ini dulu sekretaris saya. Saya sudah lihat potensinya sejak lama. Dan hari ini, terbukti ia mampu melanjutkan tongkat estafet dengan baik,” ungkap Saleh.

Ia juga mengingatkan bahwa dunia travel terus berubah dan menuntut adaptasi. “Mau tidak mau, suka tidak suka, perubahan pasti terjadi. Kita harus siap,” pesannya.

Acara ini juga dimeriahkan dengan prosesi penyerahan bingkisan kepada para mantan ketua, penyerahan sertifikat, hingga salam-salaman penuh kehangatan antar anggota ASITA Sumsel.

Turut hadir dalam acara ini, narasumber Ferdi Kawi yang juga memberikan pandangan strategis terkait peluang dan tantangan usaha travel di era digital saat ini. (WNA)

Exit mobile version