PALEMBANG, SUMSEL JARRAKPOS, – Semangat persatuan dan tekad meraih prestasi ditunjukkan oleh kontingen Taekwondo Indonesia (TI) Provinsi Bengkulu yang mengirimkan sebanyak 107 atlet untuk berlaga di Kejuaraan Bela Negara Piala Menteri Pertahanan Republik Indonesia Tahun 2025. Kejuaraan berskala nasional ini akan digelar di Palembang, Sumatera Selatan, pada 25–27 Juli 2025 dan menjadi magnet bagi ribuan atlet dari berbagai provinsi.
Ketua Umum Pengurus Provinsi TI Bengkulu, Sri Astuti, S.Pd., SD, mengungkapkan, bahwa keikutsertaan Bengkulu dalam ajang ini tidak sekadar untuk bertanding, melainkan menjadi bagian dari komitmen membangun integritas, sportivitas, dan kebersamaan melalui olahraga bela diri.
“Alhamdulillah, Bengkulu memberangkatkan 107 peserta secara rombongan. Ini bukan hanya perjalanan fisik, tapi juga semangat kolektif kami untuk menunjukkan bahwa daerah di luar Pulau Jawa, khususnya Sumatera, mampu tampil dan bersaing di level nasional,” ujarnya saat di wawancarai Jum’at (25/7/2025).
Sri Astuti mengungkapkan, keikutsertaan dalam Kejuaraan Bela Negara ini merupakan bagian dari rangkaian panjang pembinaan atlet yang telah dilakukan secara berkelanjutan di Bengkulu. Ia menyebut, dua bulan sebelumnya, Bengkulu juga aktif mengikuti berbagai turnamen nasional, termasuk mengirimkan atlet ke Kapolri Cup di Semarang, serta berbagai kejuaraan lain yang digelar secara resmi oleh Polda Bengkulu.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Bengkulu tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi hadir dengan semangat juang dan tekad untuk mencetak prestasi yang bermartabat,” ungkapnya.
Menurutnya, penyelenggaraan kejuaraan seperti Bela Negara ini menjadi wadah penting dalam mengukur kesiapan daerah, mempererat nasionalisme di kalangan atlet muda, sekaligus mengasah potensi untuk tampil di ajang yang lebih tinggi, baik nasional maupun internasional.
Dijelaskan Sri Astuti, Kejuaraan Bela Negara 2025 ini bukan sekadar turnamen olahraga biasa, namun mengandung makna strategis dalam membangun karakter dan nasionalisme generasi muda. Dengan memperebutkan Piala Menteri Pertahanan RI, ajang ini juga menjadi momentum pembuktian bagi daerah-daerah yang selama ini tidak terlalu diperhitungkan di dunia olahraga bela diri.
“Kami percaya, semangat bela negara bukan hanya di medan tempur, tetapi juga lewat lapangan pertandingan. Sportivitas adalah bagian dari cinta tanah air, dan melalui Taekwondo, kami menanamkan itu sejak dini,” jelas Sri Astuti.
Di akhir pernyataannya, Sri Astuti menegaskan bahwa keikutsertaan Bengkulu dalam ajang ini adalah bentuk nyata tekad untuk bersatu dan berprestasi secara nasional, serta menjadi bukti bahwa daerah dengan sumber daya terbatas pun bisa menorehkan prestasi jika dikelola dengan komitmen dan visi yang kuat.“Kami ingin atlet-atlet kami tidak hanya tampil, tapi tumbuh, berkembang, dan membawa nama Bengkulu sejajar dengan provinsi-provinsi besar lainnya di Indonesia. Ini baru awal, dan kami siap melangkah lebih jauh.”pungkasnya. (WNA)