PALEMBANG , SUMSEL JARRAKPOS, — Proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMA Negeri 1 Palembang menghadapi kendala teknis akibat sistem aplikasi yang digunakan. Aplikasi tersebut secara otomatis menolak pendaftar jika terdapat kesalahan dalam input data, dan mengharuskan calon siswa untuk melakukan pendaftaran ulang dari awal.
Kondisi ini dikhawatirkan menghambat proses penerimaan siswa baru, apalagi mengingat waktu pendaftaran yang semakin mendekati batas akhir pada Kamis, 22 Mei 2025.
Menanggapi hal ini, Kepala SMA Negeri 1 Palembang, H. Moses Ahmad, S.Pd., M.M., yang turut memantau pelaksanaan SPMB tingkat kota, mengatakan bahwa permasalahan semacam ini sebelumnya masih dapat diatasi karena data siswa yang salah bisa diedit oleh sistem.
“Selama ini kalau aplikasi salah data bisa diedit, sehingga tidak menghambat. Tapi memang ada batasannya, kalau terlalu banyak kesalahan, tidak bisa semua kita layani,” ujarnya, Selasa (20/5).
Dalam sehari, jumlah pendaftar yang diterima bisa mencapai lebih dari 100 orang. Untuk itu, pihak sekolah mengaku telah menambah jumlah panitia demi mempercepat proses verifikasi data.
“Kita sudah menambah jumlah panitia untuk mengatasi lonjakan pendaftar. Tapi tetap saja kalau sistemnya tidak mendukung, tetap butuh solusi dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Moses menyampaikan bahwa pihak sekolah akan mengajukan permintaan kepada Dinas Pendidikan Sumsel agar mempertimbangkan dua opsi solusi: perpanjangan waktu pendaftaran atau perbaikan sistem aplikasi agar tidak menghambat proses input data.
Tahun ini, SMA Negeri 1 Palembang menerima 432 siswa baru. Sosialisasi pendaftaran telah dilaksanakan jauh-jauh hari, namun permasalahan teknis yang muncul di luar kendali sekolah tetap menjadi tantangan tersendiri.
“Harapannya ada jalan keluar secepatnya, supaya hak siswa untuk mendaftar tidak terhambat hanya karena kendala teknis,” pungkasnya. (WNA)