SUMSELJARRAKPOS – Sambil duduk merumpi, sekumpulan ibu rumah tangga mengupas kelopak bunga rosella dengan cekatan. Mereka kemudian mencuci dan mengeringkan kelopak-kelopak bunga tersebut.
Kelopak rosella yang sudah kering dilumat dengan blender, lalu dimasukkan ke dalam kantong teh. Jadi lah teh rosella, minuman herbal yang kaya akan vitamin C.
Mereka adalah para ibu rumah tangga yang tergabung dalam Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Rosella, salah satu Usaha Mikro dan Kecil (UMK) binaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Dian Afriani, Ketua SIBA Rosella, menuturkan bahwa sekitar 30 ibu rumah tangga dari Desa Lingga, Keban Agung, dan Pasar Tanjung Enim memperoleh lapangan kerja baru berkat adanya SIBA Rosella.
“SIBA Rosella terbentuk pada 2019. Kami mendapat dana bantuan dari PT Bukit Asam dengan mandat agar dikembangkan. Dari situ berkembang produknya. SIBA Rosella ini anggotanya dari ibu-ibu PKK,” ujar Dian.
Berbagai dukungan diberikan PTBA. Mulai dari pendanaan hingga pendampingan dan penguatan dalam proses pemasaran, sehingga produk ini sudah mencapai skala nasional.
Kapasitas produksi teh rosella sekarang sekitar 100 kotak per hari, dengan total omzet dapat mencapai senilai kurang lebih Rp 5-60 juta per bulan tergantung permintaan dari konsumen.
“Kita (para anggota SIBA Rosella) bagi hasil. Kadang sebulan sekali. Kalau baru cukup untuk produksi, (bagi hasil) dua bulan sekali,” ungkap Dian.
Selain SIBA Rosella, masih banyak lagi UMK yang dibina PTBA untuk memberdayakan kaum ibu. Misalnya SIBA Songket yang berdiri sejak 2016.
Sebanyak 15 ibu rumah tangga Desa Lingga memperoleh penghasilan tambahan berkat keterampilan sebagai pengrajin songket. Desa Lingga pun berkembang menjadi basis kerajinan songket.
“Kami mendapat berbagai bantuan dari Bukit Asam. Di antaranya dibantu dengan alat tenun, pelatihan, dan permodalan,” kata Yenni Puspitasari, Ketua SIBA Songket.
Ada juga SIBA Rajut yang beranggotakan 15 orang ibu rumah tangga dari desa-desa di sekitar wilayah operasi PTBA.
SIBA Rajut menjadi wadah bagi para ibu rumah tangga untuk berkumpul bersama, menyalurkan hobi, sekaligus memperoleh penghasilan tambahan.
“Kami para ibu rumah tangga yang tadinya ngerumpi enggak ada hasilnya, sekarang ada hasilnya.
Hobi tersalurkan. Tadinya kita enggak punya duit, sekarang punya duit sendiri,” ujar Villy Villya, Ketua SIBA Rajut.
Dedy Saptaria Rosa, VP Sustainability PT Bukit Asam Tbk (PTBA), mengatakan bahwa pemberdayaan ibu rumah tangga melalui mitra-mitra binaan PTBA sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin 5, yaitu Kesetaraan Gender.
“Kami menyadari peran penting perempuan dalam menggerakkan perekonomian. Oleh karena itu, kami mendukung pengembangan kewirausahaan perempuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melalui upaya tersebut, kami berharap para ibu rumah tangga dapat mandiri dan turut membantu perekonomian keluarga,” tutupnya.