LAHAT, SUMSELJARRAKPOS – Warga Kecamatan Gumay Talang Kabupaten Lahat mulai merasakan dampak akibat aktivis pengerukan batubara yang dilakukan Subcon PT BAS, yakni PT Sekurindo di wilayah mereka. Akibatnya, sejumlah warga menggerak aksi unjuk rasa namun mengalami jalan buntu.
Pasalnya, menurut salah satu warga di Desa Gumay Talang Kecamatan Gumay Talang, Yordan (35) mengatakan selain polusi debu bila musim kemarau sangat terasa, “lain lagi dikala musim penghujan kalau kami mau berangkat ke Kebun lewat jalan tambang baik pejalan kaki maupun roda dua, otomatis sangat mengganggu sekali beceknya minta ampun.
Di tambah lagi banyaknya lumpur bekas galian tanah sekitar tambang, sehingga mempersulit kami melintas, sedangkan sudah puluhan tahun akses ke kebun lewat situ. ” beber Yordan pada Awak Media (14/12/23)
Sementara itu, Anto ( 50) warga Desa Tanjung Beringin Kecamatan Gumay Talang bahwa diirnya berharap kepada Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Kabupaten Lahat untuk segera meninjau lokasi Tambang ini dan mengambil tindakan, “kalau rakyat tak bisa ke Kebun atau ke Ladang bagaimana kami mau menghasilkan uang menghidupi anak istri ” harap Anto.