DaerahAdvertorialBanyuasin

Terobos Lumpur Demi Bongkar Fakta, Rusman Tinjau Langsung Isu Viral di Muara Sugihan

12

BANYUASIN, SUMSELJARRAKPOS – Jalan berlumpur, mobil terjebak, dan enam jam perjalanan melelahkan tak menghalangi langkah Anggota DPRD Banyuasin dari Dapil IV Banyuasin,  Rusman.

Dengan tekad kuat, Anggota DPRD Banyuasin Fraksi Partai Demokrat ini menerobos medan sulit demi menelusuri kebenaran di balik isu viral yang mengguncang Muara Sugihan.

Tak sekadar mendengar dari kejauhan, Rusman hadir langsung, memastikan setiap keluhan warga tak hanya terdengar, tetapi juga diperjuangkan.

Kunjungan ini dilakukan guna menjalin silahturahmi dengan warga namun juga untuk mengungkap fakta di balik isu yang viral di dua lokasi,  yakni SD Negeri 11 Muara Sugihan dan Puskesmas Margomulyo, terkait dugaan pungutan liar (pungli) di sekolah serta video evakuasi pasien menggunakan kain sarung di jalan berlumpur.

Rusman Silahturahmi ke SD Negeri 11 Muara Sugihan, Bongkar Fakta di Balik Isu Dugaan Pungli

Kedatangan Rusman di SD Negeri 11 Muara Sugihan disambut oleh Kepala Sekolah Eni Kustiana, S.Pd.SD, pengurus komite, Kepala Desa Margomulyo, serta jajaran dewan guru. Dalam pertemuan itu, ia meminta penjelasan terkait isu pungli yang ramai diperbincangkan.

Eni Kustiana dengan tegas membantah adanya pungli. Ia menjelaskan bahwa iuran yang menjadi sorotan adalah sumbangan sukarela dari wali murid untuk memperbaiki pagar sekolah yang hampir roboh.

Namun, karena isu ini telah menimbulkan kontroversi, pihak sekolah dan komite sepakat untuk membatalkan iuran tersebut.

“Tidak ada pungutan liar di sekolah kami. Iuran ini sifatnya sukarela, tidak ada paksaan. Namun, karena sudah menjadi polemik, kami memutuskan untuk membatalkannya dan telah menyampaikan hal ini kepada seluruh wali murid,” ujar Eni Kustiana.

Pasien Dievakuasi Pakai Sarung, Rusman Soroti Infrastruktur

Usai dari SD Negeri 11 Muara Sugihan, Rusman bergerak menuju Puskesmas Margomulyo untuk mengklarifikasi video viral yang menunjukkan seorang pasien dievakuasi menggunakan kain sarung di tengah jalanan berlumpur.

Kedatangannya disambut oleh Kepala Puskesmas, Dr. Hj. Rida Martalena, M.Kes, beserta tim medis dan staf puskesmas. Turut hadir keluarga pasien Mahmudin (60), yang videonya ramai diperbincangkan di media sosial.

Dr. Rida menjelaskan bahwa pasien telah mendapatkan perawatan di puskesmas sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit di Palembang.

Pihak puskesmas sebenarnya telah menyarankan agar evakuasi dilakukan melalui jalur air, mengingat kondisi jalan darat yang becek dan sulit dilalui.

Namun, pihak keluarga memilih jalur darat sehingga evakuasi terpaksa dilakukan dengan cara yang terlihat dalam video viral tersebut.

“Kami sudah berusaha memberikan pelayanan terbaik. Bahkan kami menyarankan agar pasien dievakuasi lewat jalur air yang lebih aman.

Namun, pihak keluarga memilih jalur darat, dan akhirnya mereka berinisiatif menggunakan kain sarung untuk mempermudah proses evakuasi,” terang Dr. Rida.

 

Joni, perwakilan keluarga pasien, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada tenaga medis yang telah membantu hingga pasien tiba di rumah sakit Palembang.

“Saya meminta maaf jika video yang viral tersebut menimbulkan kesalahpahaman yang berdampak negatif pada citra puskesmas,”kata Joni.

Rusman: Ini PR Besar Pemerintah Daerah

Rusman menilai bahwa dua peristiwa yang viral ini harus menjadi bahan evaluasi, baik bagi pihak sekolah maupun puskesmas, agar pelayanan pendidikan dan kesehatan semakin baik.

“Hari ini saya turun langsung untuk memastikan fakta di lapangan. Dugaan pungli di SD Negeri 11 Muara Sugihan ternyata hanya kesalahpahaman, dan kasus pasien yang viral lebih disebabkan oleh buruknya infrastruktur jalan. Ini menjadi bukti bahwa pemerintah daerah harus segera mengambil langkah nyata,” tegas Rusman yang juga merupakan anggota Komisi IV DPRD Banyuasin ini.

Rusman juga mengungkapkan betapa sulitnya perjalanan menuju lokasi. Berangkat dari Palembang pukul 06.00 pagi, ia baru tiba di Muara Sugihan sekitar pukul 12.00 siang.

Jalanan yang berlumpur akibat hujan membuat kendaraan terjebak di beberapa titik dan harus ditarik oleh warga setempat.

“Bayangkan, saya saja merasakan betapa sulitnya akses ke sini. Bagaimana dengan masyarakat yang harus melewati jalan ini setiap hari? Ini bukan hanya soal pelayanan sekolah atau puskesmas, tetapi juga tanggung jawab pemerintah untuk memastikan infrastruktur yang layak,” tandas Rusman.

Kunjungan ini menjadi momentum bagi Rusman untuk membawa persoalan infrastruktur ke tingkat legislatif.

Ia berjanji akan memperjuangkan perbaikan akses jalan agar masyarakat Muara Sugihan dan sekitarnya tidak lagi mengalami kendala yang sama di masa mendatang.

Masyarakat pun berharap kunjungan ini tidak hanya sebatas klarifikasi, tetapi benar-benar berujung pada solusi konkret yang dapat meningkatkan kualitas layanan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di Banyuasin. (ADV)

Exit mobile version