PALEMBANG, SUMSEL JARRAKPOS, – Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Sumatera Selatan yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumsel, BEM Nusantara, dan BEM PGRI, turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumatera Selatan, Senin siang (1/9/2025).
Dengan mengusung mobil komando, banner, dan pengeras suara, massa aksi mulai memadati kawasan kantor dewan sejak pukul 13.45 WIB. Situasi sempat memanas ketika terjadi dorong-dorongan dan lemparan dari barisan mahasiswa yang berupaya menerobos masuk halaman gedung. Sejumlah pimpinan DPRD Sumsel bahkan sempat diungsikan ke area aman.
“Kami akan terus mengawal aksi ini sampai ada jaminan dari DPRD. Kami tidak akan mundur dan akan tetap di sini (halaman DPR Sumsel) sebelum tuntutan kami disampaikan ke pusat,” tegas Ilham, perwakilan Aliansi Mahasiswa Sumsel
Tujuh Tuntutan Mahasiswa
Dalam orasinya, massa mahasiswa yang berasal dari
1. BEM UNSRI
2. BEM POLSRI
3. IMM KOMISARIAT UMP
4. POLTEKES KEMENKES
5. SEMA UIGM
6. BEM UIBA
7. STIK SITI KHADIJAH
8. UIN RADEN FATAH
9. STIKES BINA HUSADA
10. SERIKAT HIJAU INDONESIA
11. HMI
12. GMNI
13. PMII
14. BEM UMAD
15. BEM STHIPADA
16. PGRI
17. BINA DARMA
18. UNIV. TAMSIS
19. STIE MUSI
20. UNIV. MDP
21. UNIVERSITAS SYAKJAKIRTI
22. UNIVERSITAS SANZ MAGNATYA
23. POLITEKNIK PRASETYA MANDIRI
24. UNIVERSITAS SIGUNTANG MAHAPUTRA
25. STIA P-ADS
mengajukan tujuh poin tuntutan:
1. Batalkan tunjangan Dewan Perwakilan Rakyat.
2. Segera sahkan RUU Perampasan Aset.
3. Evaluasi kinerja DPR dan transparansi anggaran.
4. Evaluasi persyaratan penerimaan anggota Polri.
5. Copot Kapolri karena dinilai gagal mengendalikan tindakan represif aparat.
6. Prioritaskan kesejahteraan guru.
7. Kembalikan kebebasan pers sebagaimana mestinya.
“Kami datang menyampaikan aspirasi secara damai. Tapi kami juga menegaskan bahwa gerakan ini akan tetap berlangsung jika tuntutan tidak direspons,” kata ilham.
Respons DPRD Sumsel
Ketua DPRD Sumsel, Andie Dinialdie, bersama tiga pimpinan lain dan sejumlah anggota dewan akhirnya menemui langsung mahasiswa. Ia menyampaikan apresiasi atas aksi yang berlangsung relatif tertib, meski diwarnai insiden dorong-mendorong di awal.
“Terima kasih adik-adik sudah menyampaikan aspirasi secara tertib. Kami memahami keresahan kalian. Untuk soal tunjangan DPR, Presiden juga sudah menyampaikan bahwa kenaikan gaji dan fasilitas dibatalkan. Terkait RUU Perampasan Aset, kami akan teruskan aspirasi ini ke DPR RI, karena itu kewenangan pusat,” kata Andie.
Penyusup dengan Sajam
Di tengah aksi, situasi sempat diwarnai insiden mengejutkan. Dua remaja yang diduga bukan bagian dari aliansi mahasiswa diamankan aparat setelah kedapatan membawa senjata tajam jenis pisau sekitar pukul 14.00 WIB. Polisi masih mendalami motif keduanya dan keterkaitannya dengan aksi tersebut.
Beberapa saat setelah itu, gelombang kedua massa dari Cipayung Plus tiba di depan gerbang DPRD, menambah kepadatan dan tensi unjuk rasa.
Hingga sore, mahasiswa masih bertahan di sekitar kawasan gedung dewan. Mereka berjanji tidak akan meninggalkan lokasi sebelum ada komitmen konkret dari DPRD Sumsel untuk meneruskan tuntutan ke pemerintah pusat. (WNA)