Berita

Ribuan Mahasiswa Geruduk DPRD Sumsel, Tujuh Tuntutan Menggema, Dua Penyusup Bersenjata Diamankan

1
Oplus_131072

PALEMBANG, SUMSEL  JARRAKPOS, – Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di Sumatera Selatan yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumsel, BEM Nusantara, dan BEM PGRI, turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumatera Selatan, Senin siang (1/9/2025).

Dengan mengusung mobil komando, banner, dan pengeras suara, massa aksi mulai memadati kawasan kantor dewan sejak pukul 13.45 WIB. Situasi sempat memanas ketika terjadi dorong-dorongan dan lemparan dari barisan mahasiswa yang berupaya menerobos masuk halaman gedung. Sejumlah pimpinan DPRD Sumsel bahkan sempat diungsikan ke area aman.

“Kami akan terus mengawal aksi ini sampai ada jaminan dari DPRD. Kami tidak akan mundur dan akan tetap di sini (halaman DPR Sumsel) sebelum tuntutan kami disampaikan ke pusat,” tegas Ilham, perwakilan Aliansi Mahasiswa Sumsel

Tujuh Tuntutan Mahasiswa

Dalam orasinya, massa mahasiswa yang berasal dari

1. BEM UNSRI

2. BEM POLSRI

3. IMM KOMISARIAT UMP

4. POLTEKES KEMENKES

5. SEMA UIGM

6. BEM UIBA

7. STIK SITI KHADIJAH

8. UIN RADEN FATAH

9. STIKES BINA HUSADA

10. SERIKAT HIJAU INDONESIA

11. HMI

12. GMNI

13. PMII

14. BEM UMAD

15. BEM STHIPADA

16. PGRI

17. BINA DARMA

18. UNIV. TAMSIS

19. STIE MUSI

20. UNIV. MDP

21. UNIVERSITAS SYAKJAKIRTI

22. UNIVERSITAS SANZ MAGNATYA

23. POLITEKNIK PRASETYA MANDIRI

24. UNIVERSITAS SIGUNTANG MAHAPUTRA

25. STIA P-ADS

mengajukan tujuh poin tuntutan:

1. Batalkan tunjangan Dewan Perwakilan Rakyat.

2. Segera sahkan RUU Perampasan Aset.

3. Evaluasi kinerja DPR dan transparansi anggaran.

4. Evaluasi persyaratan penerimaan anggota Polri.

5. Copot Kapolri karena dinilai gagal mengendalikan tindakan represif aparat.

6. Prioritaskan kesejahteraan guru.

7. Kembalikan kebebasan pers sebagaimana mestinya.

“Kami datang menyampaikan aspirasi secara damai. Tapi kami juga menegaskan bahwa gerakan ini akan tetap berlangsung jika tuntutan tidak direspons,” kata ilham.

Oplus_131072

Respons DPRD Sumsel

Ketua DPRD Sumsel, Andie Dinialdie, bersama tiga pimpinan lain dan sejumlah anggota dewan akhirnya menemui langsung mahasiswa. Ia menyampaikan apresiasi atas aksi yang berlangsung relatif tertib, meski diwarnai insiden dorong-mendorong di awal.

“Terima kasih adik-adik sudah menyampaikan aspirasi secara tertib. Kami memahami keresahan kalian. Untuk soal tunjangan DPR, Presiden juga sudah menyampaikan bahwa kenaikan gaji dan fasilitas dibatalkan. Terkait RUU Perampasan Aset, kami akan teruskan aspirasi ini ke DPR RI, karena itu kewenangan pusat,” kata Andie.

Penyusup dengan Sajam

Di tengah aksi, situasi sempat diwarnai insiden mengejutkan. Dua remaja yang diduga bukan bagian dari aliansi mahasiswa diamankan aparat setelah kedapatan membawa senjata tajam jenis pisau sekitar pukul 14.00 WIB. Polisi masih mendalami motif keduanya dan keterkaitannya dengan aksi tersebut.

Beberapa saat setelah itu, gelombang kedua massa dari Cipayung Plus tiba di depan gerbang DPRD, menambah kepadatan dan tensi unjuk rasa.

Hingga sore, mahasiswa masih bertahan di sekitar kawasan gedung dewan. Mereka berjanji tidak akan meninggalkan lokasi sebelum ada komitmen konkret dari DPRD Sumsel untuk meneruskan tuntutan ke pemerintah pusat. (WNA)

Exit mobile version