PRABUMULIH, SUMSELJARRAKPOS – Pemerintah Kota Prabumulih kembali menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pertumbuhan industri dalam negeri melalui pelaksanaan Rapat Evaluasi Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang digelar di Ruang Rapat Lantai 1 Kantor Wali Kota Prabumulih pada Rabu (16/04/2025).
Rapat ini merupakan tindak lanjut dari hasil desk evaluation yang dilakukan terhadap kepatuhan belanja produk dalam negeri di lingkungan Pemkot Prabumulih. Selain itu, forum ini juga menjadi momentum penting untuk mengidentifikasi dan memitigasi berbagai potensi risiko yang dapat menghambat implementasi optimal program P3DN di tingkat daerah.
Acara dipimpin langsung oleh Wali Kota Prabumulih, H. Arlan, didampingi oleh Wakil Wali Kota Franky Nasril, S.Kom., M.M., dan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi daerah serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) strategis.
Hadir pula Sekretaris Daerah Kota Prabumulih, H. Elman, ST., MM., bersama jajaran OPD lainnya seperti Asisten II, Inspektorat, BAPPEDA, Dinas PUPR, Dinas Perkim, Dinas Kesehatan, Direktur RSUD, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Pertanian, DKOP, DISKOMINFO, DPMPTSP, DISDIKBUD, serta perwakilan dari Bagian ULP dan Bagian Hukum.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Prabumulih, sebagai bagian dari langkah proaktif pemerintah daerah dalam mengakselerasi penerapan kebijakan penggunaan produk dalam negeri.
Dalam arahannya, Wali Kota H. Arlan menegaskan bahwa seluruh proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintah kota harus secara konsisten mengutamakan produk dalam negeri, sebagaimana amanat dari regulasi nasional yang mendorong penguatan industri lokal.
“Kita tidak boleh setengah hati dalam mendukung produk dalam negeri. Ini bukan hanya soal belanja, tapi soal keberpihakan terhadap kemandirian bangsa dan pertumbuhan ekonomi lokal,” tegas H. Arlan.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antar-OPD untuk memastikan bahwa target peningkatan penggunaan produk dalam negeri dapat tercapai secara optimal dan berkelanjutan.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Franky Nasril menambahkan bahwa keberhasilan program P3DN sangat bergantung pada konsistensi implementasi di lapangan. Oleh karena itu, ia mendorong seluruh OPD untuk tidak hanya memahami aturan, tetapi juga menginternalisasikan semangat P3DN dalam setiap kebijakan dan pengambilan keputusan.
Sebagai langkah tindak lanjut, Pemkot Prabumulih berkomitmen untuk terus melakukan monitoring dan evaluasi berkala, termasuk pendampingan teknis bagi OPD dan unit kerja yang masih menghadapi kendala dalam pengadaan berbasis produk lokal.
Dengan digelarnya rapat ini, diharapkan tercipta keselarasan strategi dan komitmen yang kokoh di antara seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan P3DN bukan sekadar program administratif, tetapi sebagai gerakan nyata untuk memperkuat kedaulatan ekonomi Indonesia melalui daerah.***
