Media Centre JADI Sampaikan Permohonan Maaf atas Misinformasi Terkait Paslon MURI

Politik25 Dilihat

OKI, SUMSELJARRAKPOS – Media Centre pasangan calon HM Dja’far Shodiq – Abdi Yanto SH MH (JADI) menyampaikan permohonan maaf atas kekeliruan informasi yang beredar terkait press conference pasangan calon Muchendi Mahzareki SE, M.Si – Supriyanto (MURI).

Informasi yang sempat dirilis oleh beberapa media tersebut dikonfirmasi sebagai bentuk misinformasi akibat miskomunikasi teknis.

Ketua Media Centre JADI, Salim S.IP, melalui Koordinator Publikasi Media dan Konten, Rachmat Sutjipto, menjelaskan bahwa kekeliruan itu bermula dari kurangnya koordinasi antara sejumlah wartawan yang meliput di ruang press conference dengan Tim Media Centre JADI.

Pihak penyelenggara kegiatan juga dinilai tidak memberikan kejelasan teknis secara menyeluruh.

“Meskipun konfirmasi telah dilakukan kepada beberapa wartawan di lapangan sebelum berita ditayangkan, miskomunikasi tetap terjadi. Untuk itu, kami memohon maaf atas kesalahan tersebut,” ujar Rachmat Sutjipto di Kayuagung, Sabtu (23/12/3024).

Menurutnya, sebagian wartawan yang tidak mengetahui adanya press conference Paslon MURI lantaran berpegang pada kesepakatan teknis.

Berdasarkan poin yang disepakati, press conference diawali oleh Paslon Nomor Urut 01 (JADI) dan dilanjutkan oleh Paslon Nomor Urut 02 (MURI).

Namun, setelah sesi JADI selesai, Paslon MURI tidak muncul di ruang konferensi pers sebagaimana yang diharapkan.

“Rekan-rekan wartawan mungkin menyimpulkan bahwa Paslon MURI tidak melakukan press conference karena ketidakhadiran tersebut.

Inilah yang menjadi titik awal kesalahpahaman,” jelasnya.

Atas insiden ini, Rachmat menegaskan bahwa kekeliruan tersebut sepenuhnya merupakan tanggung jawab pihaknya sebagai Tim Media Centre JADI. Ia juga memastikan bahwa langkah korektif segera dilakukan.

Media Centre JADI berharap insiden ini dapat menjadi pembelajaran bersama untuk menjaga kualitas informasi publik di tengah dinamika Pilkada.

“Kami akan menggelar konsolidasi dengan lintas media, terutama media yang telah memuat berita ini, untuk meluruskan informasi yang beredar. Kesalahan ini murni produk miskomunikasi yang tidak disengaja,” tutupnya.