Kwarda Pramuka Sumsel Gelar Sidang Paripurna Daerah 2024: Mempersiapkan Pemimpin Muda yang Berintegritas

Pendidikan24 Dilihat

 

PALEMBANG, SUMSEL JARRAKPOS, – Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sumatera Selatan menggelar Sidang Paripurna Daerah (SIPADA) 2024, yang diikuti oleh para penegak yang merupakan anggota Dewan Kerja Cabang (DKC) dan Dewan Kerja Daerah (DKD). Setiap DKC mengirimkan dua orang perwakilan, sehingga total peserta berjumlah 51 orang, terdiri dari 34 anggota DKC dan 17 anggota DKD dari 17 kabupaten dan kota di Sumsel. Acara ini juga dibarengi dengan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang merupakan agenda tahunan.

Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Sumsel, Drs. H. Riza Fahlevi, M.M, menyampaikan bahwa Rakerda bertujuan untuk mempertanggungjawabkan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh Kwarcab, sekaligus menyusun program tahunan untuk tahun 2025. Sinkronisasi antara program Kwarda dan Kwarcab menjadi fokus utama agar kegiatan di tingkat daerah dapat berjalan selaras.

“Rakerda ini bertujuan untuk mengevaluasi dan merencanakan program tahunan baik di tingkat Kwarcab maupun Kwarda, sehingga ada sinkronisasi program antara kedua tingkat ini,” ungkap Riza, Kamis (24/10/2024).

Oplus_131072

Riza menjelaskan bahwa SIPADA adalah ajang penting bagi para calon pemimpin muda Pramuka, di mana mereka belajar berorganisasi, berdiskusi, serta menyampaikan pendapat secara teratur dan terkoordinir.

“Para peserta SIPADA ini adalah calon pemimpin masa depan. Kegiatan ini menjadi modal mereka ketika nantinya menjadi Pramuka dewasa dan memegang tanggung jawab lebih besar, sehingga mereka tidak kaget lagi saat menduduki posisi tertentu,” jelasnya.

Lebih lanjut, Riza menyampaikan apresiasinya terhadap perkembangan sarana Pramuka di Sumsel, seperti gedung Pramuka dan bumi perkemahan yang semakin banyak digunakan. Ia juga merencanakan untuk melengkapi aula Pramuka dengan fasilitas seperti AC, sehingga dapat digunakan untuk berbagai acara, termasuk pesta pernikahan, yang pada gilirannya akan mengurangi ketergantungan pada dana hibah atau CSR.

“Tahun ke tahun, kegiatan Pramuka di Sumsel semakin aktif. Kami juga berencana melengkapi aula dengan fasilitas seperti AC, sehingga bisa digunakan untuk acara-acara lainnya. Dengan begitu, kita tidak hanya bergantung pada dana hibah atau CSR,” urainya.

Riza juga berharap generasi Z di Sumatera Selatan dapat lebih mendalami nilai-nilai yang terkandung dalam Dasa Dharma Pramuka. Ia menekankan bahwa dengan memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut, mereka akan menjadi profil Pancasila yang diinginkan—berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia.

“Permendikbud yang mengembalikan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah adalah hal yang positif. Namun, lebih dari itu, Pramuka sudah ada di hati mereka. Jika anak-anak memahami Dasa Dharma, itu sudah menjadi bekal untuk menjadi profil Pancasila yang kita harapkan,” pungkasnya.

Gerakan Pramuka Sumsel terus berkomitmen untuk mencetak generasi muda yang berkualitas dan siap menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas. (WNA)