Kepengurusan KONI Sumsel Tidak Kompak, Penetapan Tuan Rumah Porprov XV 2025 Jadi Sorotan

Olahraga35 Dilihat

 

PALEMBANG SUMSEL JARRAKPOS, – Dualisme keputusan terkait tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XV Sumatera Selatan 2025 mengungkap ketidakharmonisan di tubuh KONI Sumsel. Dalam Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) pada 7 Desember 2024 lalu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan Kota Palembang ditetapkan sebagai tuan rumah bersama. Namun, belakangan muncul klaim berbeda bahwa Muba menjadi tuan rumah tunggal.

Sekretaris Umum KONI Sumsel, H. Tubagus Sulaiman, yang memimpin sidang pleno Rakerprov, dengan tegas menyatakan hasil rapat telah menetapkan dua tuan rumah. “Menetapkan keputusan tuan rumah Porprov XV 2025 adalah di Kabupaten Muba dan Kota Palembang,” ujarnya saat membacakan berita acara pada 7 Desember lalu.

Namun, pernyataan ini dibantah oleh Wakil Ketua Umum I KONI Sumsel, Dr. Arianto, MPd, dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) KONI Muba pada 18 Desember 2024. Ia menyebut isu tuan rumah bersama tidak benar dan memastikan Muba sebagai tuan rumah tunggal untuk Porprov dan Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) 2025.

Kritik Pedas terhadap Ketidakkompakan Pengurus KONI Sumsel ini menuai kritik keras dari berbagai pihak, termasuk Ketua Umum Wushu Indonesia (WI) Sumsel, Muhammad Asrul Indrawan. Ia menilai keputusan pengurus KONI Sumsel yang berubah-ubah mencederai kepercayaan dan hasil forum tertinggi organisasi.

“Saya pikir ini pengkhianatan terhadap hasil Rakerprov. Sudah jelas diputuskan bahwa tuan rumah Porprov adalah Palembang dan Muba, tapi tiba-tiba diubah seenaknya. Ini menunjukkan ketidakkompakan dan ketidakseriusan dalam mengelola organisasi,” tegas Asrul, Rabu (18/12/2024).

Asrul juga menuding kepengurusan KONI Sumsel lebih mementingkan kepentingan tertentu daripada kemajuan olahraga di Sumsel. “Indikasi kuat bahwa pengurus KONI tidak memprioritaskan cabang olahraga. Ini sangat berbahaya untuk masa depan olahraga kita,” tambahnya.

Ancaman Konflik Internal
Polemik ini mencerminkan konflik internal di tubuh KONI Sumsel yang berpotensi mengganggu persiapan Porprov XV 2025. Para pemangku kepentingan diharapkan segera mencari solusi bersama agar konflik tidak merugikan perkembangan olahraga di Sumatera Selatan.

Jika ketidakkompakan ini terus berlanjut, Porprov XV yang seharusnya menjadi ajang prestasi olahraga bisa berubah menjadi bukti kegagalan pengelolaan organisasi KONI Sumsel. Masyarakat kini menanti kejelasan dan langkah tegas untuk menyelesaikan konflik ini. (WNA)