PALEMBANG, SUMSELJARRAKPOS – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada awal tahun 2024 meningkat membuat Bupati Dr Ir H.Heri Amalindo MM melalui Wakil Bupati (Wabup), Drs H. Soemarjono turun gunung.
Wabup H.Soemarjono pun langsung terjun ke ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Talang Ubi di mana ada banyak pasien DBD yang dirawat, pada Kamis, 11 Januari 2024.
Bukan hanya ke RSUD Talang Ubi, Wabup keliling mengunjungi seluruh Puskesmas yang ada di kabupaten PALI untuk memantau perkembangan kasus DBD.
Disamping itu, Wabup memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten PALI untuk melakukan upaya pencegahan dan menekan agar kasus DBD tidak menyebar luas.
“Sudah kami perintahkan ke Dinkes agar melakukan upaya pencegahan dan menekan penyebaran kasus DBD dengan memfogging wilayah endemik,” ungkap Wabup, Jumat 12 Januari 2024.
Wabup juga mengeluarkan himbauan terhadap masyarakat agar menghidupkan kembali budaya gotong royong membersihkan parit atau saluran air di lingkungan sekitar.
“Agar saluran air lancar, bersihkan selalu parit atau drainase bersama-sama secara gotong royong,” ajak Wabup.
Karena menurut Wabup bahwa sumber wabah DBD diakibatkan nyamuk aedes aegypti yang senang bersarang pada genangan air.
“Supaya jangan ada nyamuk yang bersarang, maka jangan biarkan parit tersumbat. Karena nyamuk senang berkembang biak pada genangan air,” imbuhnya.
Wabup juga menghimbau masyarakat agar menguras bak penampungan air serta mengubur sampah yang berpotensi menjadi tempat tergenangnya air.
“Botol dan kaleng harus dikubur lalu kuras secara rutin bak penampungan air untuk meminimalisir adanya nyamuk bersarang,” katanya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan PALI, Birman Alamsyah menyatakan bahwa pihaknya selain mensosialisasikan 3M dalam mencegah penyebaran DBD, juga melakukan fogging pada wilayah endemik.
“Kita fogging daerah yang terdapat pasien DBD, seperti di wilayah Kecamatan Talang Ubi,” ucap Birman.
Terpisah, Direktur RSUD Talang Ubi dr Tri Fitrianti menyebut ada 24 pasien DBD yang dirawat, paling banyak berasal dari kecamatan Talang Ubi.
“Rata-rata masih anak-anak dibawah usia 17 tahun yang dirawat di RSUD Talang Ubi karena DBD,” sebut dr Fitri panggilan direktur RSUD Talang Ubi.