PALEMBANG, SUMSELJARRAKPOS – Dugaan pungutan liar (pungli) di SMAN 20 Palembang kembali mencuat. Merespons pemberitaan yang beredar, LSM Ikatan Solidaritas Warga Gandus (IKSOWDUS) turun langsung ke lapangan untuk menginvestigasi kebenaran informasi tersebut.
Ketua IKSOWDUS, Julianto, mengatakan pihaknya sudah melakukan penelusuran sejak Jumat (23/5/2025). Menurutnya, ini bukan pertama kalinya SMAN 20 tersandung isu serupa.
“Pada Oktober 2022, kami sempat mempersoalkan adanya pungutan parkir kepada siswa. Setelah kami tindak lanjuti, Alhamdulillah sekarang sudah tidak ada lagi.
Tapi kini, muncul lagi isu pungli iuran komite sebesar Rp1 juta,” kata Yanto, sapaan akrabnya, saat diwawancarai awak media.
Dalam investigasi tersebut, pihaknya menemui sejumlah wali murid. Mayoritas, kata Yanto, enggan buka suara karena takut.
Namun, ada beberapa yang bersedia memberikan informasi dengan syarat identitas mereka dirahasiakan.
“Salah satunya, inisial CK, membenarkan adanya iuran komite sebesar Rp1 juta. Selain itu, tiap bulan ada iuran SPP Rp100 ribu yang disetor ke rekening sekolah.
Dia mengaku keberatan dan tidak sanggup membayar,” ungkap Yanto menirukan keterangan wali murid tersebut.
IKSOWDUS juga telah mengonfirmasi isu ini ke pihak sekolah. Humas SMAN 20 Palembang, Melly, menyebut pemberitaan yang beredar hanyalah kesalahpahaman dan menyatakan masalahnya sudah diselesaikan.
Meski begitu, IKSOWDUS menegaskan belum menemukan bukti kuat adanya unsur pemaksaan dalam pungutan tersebut.
“Kami masih menunggu laporan dari wali murid yang memiliki bukti kuat adanya pemaksaan pembayaran. Jika terbukti, kami akan melakukan aksi ke Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel dan Komisi V DPRD Sumsel untuk meminta kepala sekolah dan komite dicopot,” tegas Yanto. (JO)