Bupati OKI Serahkan DPA 2024 untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Daerah, OKI999 Dilihat

OKI, SUMSELJARRAKPOS – Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) perangkat daerah Kabupaten OKI diserahkan oleh Bupati OKI, Dja’far Shodiq, Jum’at, (12/01/24) di Kayuagung.

DPA 2024 yang berisi instrumen kebijakan APBD 2024 itu difokuskan untuk melindungi masyarakat, menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap memperhatikan pengelolaan fiskal yang sehat serta berkelanjutan.

“Marilah bersinergi dan bahu-membahu dalam mengelola APBD secara baik agar dapat digunakan dengan maksimal,” tutur Bupati OKI, M. Djafar Shodiq.

Tahun 2024, kata Shodiq, merupakan tahun terakhir pemerintahan periode 2019-2024 sehingga seluruh pemangku kebijakan perlu mengoptimalkan APBD agar rencana pembangunan terlaksana dengan baik.

Dia juga berpesan agar pelaksanaan anggaran tahun 2024 memegang teguh prinsip pengelolaan keuangan yang baik sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

“Lima hal penting yang harus diperhatikan DPA dapat menjadi acuan strategis dalam realisasi program sehingga target kinerja dapat terlaksana tepat waktu dan tepat sasaran; mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP); meningkatkan kualitas belanja dan alokasi anggaran; belanja produktif dan efisiensi belanja operasional serta menjawab persoalan sesuai kewenangan dan porsi masing-masing”, ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BPKAD, Ir. H. Munim., MM dalam laporannya merinci alokasi belanja daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2024 yang tertuang dalam DPA perangkat daerah senilai 2,6 Triliun Rupiah.

“Terdiri dari belanja operasional yaitu Rp. 1,7 Triliun; belanja modal Rp. 317 Miliar, belanja tidak terduga (BTT) sejumlah Rp. 112 Miliar dan belanja transfer sebesar 437 Miliar,” Ungkap dia.

Alokasi DPA 2024 tersebut tambah Munim tersebar pada untuk 54 Organisasi dan Kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten OKI.

Sumber pendanaan tersebut papar Munim berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 432 Miliar, Pendapatan Transfer senilai 2, 1 Triliun; dan pembiayaan Sebesar Rp. 83, 5 Miliar.