JAKARTA, SUMSEL JARRAKPOS , – Mantan pengawas pembangunan Vila Gandus milik Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) HD, Arifia Hamdani, kembali menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (12/6/2025). Arifia datang membawa bukti tambahan terkait dugaan gratifikasi dan ketidaksesuaian LHKPN HD.
“Saya datang ke KPK menanyakan progres sejauh mana laporan saya mengenai gratifikasi. Responnya positif. Karena ini kasus eksklusif, KPK sangat berhati-hati dan terus memantau serta melakukan investigasi di lapangan,” ujar Arifia kepada wartawan usai pemeriksaan.
Arifia mengklaim telah menyerahkan berkas tambahan yang memperkuat laporannya, salah satunya terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik HD yang dinilainya janggal.
“Saya bawa berkas baru soal LHKPN milik HD. Di situ tidak tercantum kepemilikan Vila Gandus yang ada di Palembang. Padahal vila itu sudah ada sejak 2017, tapi tidak pernah dilaporkan sampai 2023,” bebernya.
Menurutnya, vila mewah tersebut merupakan milik pribadi HD, namun tak pernah tercatat dalam LHKPN selama menjabat. Arifia meyakini hal ini bisa menjadi pintu masuk untuk mengungkap dugaan gratifikasi lebih lanjut.
“Saya akan tetap berada di sekitar KPK karena ada sinyal proses selanjutnya yang mungkin harus melibatkan saya,” ujarnya.
Arifia berharap KPK segera mengambil tindakan tegas terhadap dugaan tersebut. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada cerita positif untuk masyarakat Sumatera Selatan,” pungkasnya. (*)
