Pendidikan

Verifikasi SPMB di Palembang Diperlambat, Dinas Pendidikan Sumsel Siap Tambah Waktu

3
×

Verifikasi SPMB di Palembang Diperlambat, Dinas Pendidikan Sumsel Siap Tambah Waktu

Sebarkan artikel ini

 

 

PALEMBANG , SUMSEL JARRAKPOS, – Proses pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk jenjang SMA/SMK di Palembang telah resmi dibuka sejak 19 Mei dan akan berakhir pada 22 Mei 2025. Namun, tahapan verifikasi berkas secara manual di sekolah-sekolah dinilai masih memerlukan waktu lebih karena padatnya antrian dan keterbatasan jam kerja petugas.

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa sejumlah sekolah, seperti SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 10 Palembang, terlihat mulai dipadati calon siswa dan orang tua yang hendak menyerahkan berkas untuk diverifikasi. Guna mengatur kerumunan, beberapa sekolah menerapkan sistem nomor antrean demi menjaga ketertiban.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan, Zulkarnain, mengatakan bahwa pihaknya membuka ruang untuk perpanjangan waktu khusus verifikasi jika hingga tanggal penutupan masih terdapat berkas siswa yang belum sempat diverifikasi.

“Untuk pendaftaran tetap berlangsung sesuai jadwal, 19 sampai 22 Mei 2025. Namun, jika proses verifikasi berkas belum rampung, kami akan pertimbangkan penambahan waktu. Yang penting, tidak ada siswa yang dirugikan,” ujar Zulkarnain saat dikonfirmasi, Rabu (21/5/2025).

Menurut Zulkarnain, proses verifikasi memang memakan waktu karena dilakukan secara manual dan satu per satu, hanya bisa dilakukan selama jam kerja. Ia juga menegaskan bahwa Dinas Pendidikan akan terus mengevaluasi dan mencari solusi atas kendala yang muncul selama pelaksanaan SPMB tahun ini.

“Kalau memang diperlukan, kita akan cari mekanisme terbaik agar semua berjalan lancar dan tidak menghambat siswa untuk masuk sekolah,” tambahnya.

Terkait sekolah-sekolah yang sudah menerapkan sistem nomor antrean, Zulkarnain mengapresiasi inisiatif tersebut, selama tidak mengganggu kelancaran proses dan tetap mengakomodasi seluruh pendaftar. “Tidak masalah memakai nomor antrean, justru itu bagus agar lebih tertib. Asalkan tidak membuat siswa tertunda atau tidak terlayani,” katanya.

Sementara itu, beberapa orang tua siswa menyambut baik adanya kemungkinan perpanjangan waktu verifikasi, mengingat banyaknya jumlah pendaftar yang menumpuk dalam waktu singkat. “Kalau bisa diperpanjang memang lebih baik, karena takut tidak sempat diverifikasi. Apalagi kalau kerja, susah atur waktu ke sekolah,” ujar Liana, salah satu orang tua siswa di Palembang. (WNA)