PALI, SUMSELJARRAKPOS – Dalam penutupan Festival Candi Bumi Ayu, Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (Pali) Dr Heri Amalindo di wakili Staf Bidang kebudayaan, Kusmayadi mengungkapkan bahwa melalui festival Candi Bumi Ayu dimaksudkan agar masyarakat dapat mencinta, melestarikan, bahkan mengembangkan semua potensi yang ada di Pali.
“Termasuk Candi Bumi Ayu yang kini merupakan cagar budaya bernuansa Hindu dan Budha,” katanya.
Tampak hadir Kabid Pengembangan dan Pemasaran Disparbud Sumsel Sido Sentosa, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Pali Novita Febriyanti, Ketua ICMi Pali Adi Warsito, ST, MAP menyampaikan sambutan mewakili Ketua ICMI Orwil Sumsel, bahwa Pali dengan candi bumi Ayu yang terletak di Kecamatan Tanah Abang metipakan potensi yang luar biasa.
Kalau dikembangkan dan dilestarikan bisa menjadi modal pembangunan. Nantinya bukan hanya di tingkat provinsi tetapi juga nasional bahkan internasional. “untuk merekonstruksi bisa bekerjasama dan bersinergi dengan pihak-pihak terkait lainnya,”ujarnya.
Tim Teater SMKN 1 Talang Ubi Jawara
Berdasarkan tim juri yang terdiri dari Jaid Saidi, Hernawan, Nor A Sajidi juara lomba teater adalah sebagai berikut.
Juara I (04) SMKN 1 Talang Ubi
Juara II (09) Tim Muba
Juara III (03) Tim Prabumulih
Juara harapan I (08l SMAN 1 Talangubi
Juara harapan III (07) Prabumulih
Upaya Pemerintah Kabupaten Pali lestarikan warisan budaya Sriwijaya lewat Festival Candi Bumi Ayu di pelataran kawasan Candi Bumi Ayu memasuki hari ketiga, Jumat (20/10/2023).
Festival Candi Bumi Ayu di hari ketiga ini beragenda seminar Budaya dengan tema Candi Bumi Ayu Sebagai Warisan Sriwijaya di Bumi Serepat Serasan yang diikuti oleh akademisi, guru, pelajar, penggiat budaya, komunitas budaya dan ormas budaya dengan total peserta sekitar 200 orang.
Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten PALI melalui Dinas kebudayaan dan pariwisata menyelenggarakan festival Candi Bumi Ayu bekerjasama dengan Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Orwil Sumsel.
Narasumber dalam seminar budaya tersebut yang juga seorang arkeolog, Dr Sondang Siregar menuturkan jika respon masyarakat tentang Candi Bumi Ayu sangat baik, dimana dirinya sebagai peneliti berusaha untuk sharing hasil-hasil penelitian
“Dan saya lihat mereka cukup mengerti dan agak paham, saran saya masyarakat ini lebih mencintai budaya yang ada di Bumi Ayu khususnya percandian Bumi Ayu,” ungkapya.
Sondang mengajak masyarakat sekitar untuk bersama dalam menjaga, melestarikan bahkan mengembangkan ekonomi kreatif.
“Mari kita bersama-sama untuk menjaga, melestarikan bahkan juga bisa mengembanagkan khususnya ekonomi kreatif misalnya dengan pembuatan souvenir-souvenir atau semacam kaos untuk bisa mendapatkan perekonomian masyarakat daerah sini,” ucapnya.
Menurutnya yang lebih penting bahwa masyarakat juga lebih peduli tentang lingkungan daerah sekitar Bumi Ayu untuk menjaga supaya daerah yang sekarang rawan banjir menjadi daerah yang tetap terjaga ligkungannya dan lepas dari banjir.
“Memiliki lingkungan yang sehat dengan memiliki tanaman yang lama tetap tumbuh dengan baik dan juga bisa berkembang di masyarakat pada masa kini,” ujarnya.
Sementara Dr Erwan Suryanegara mengatakan jika seminar budaya yang digelar hari ini di sekitar Candi Bumi Ayu sebagai langkah awal dalam upaya mendorong pemanfaatan, pengembangan potensi budaya peninggalan Sriwijaya tersebut kedepan lebih bermanfaat untuk masyarakat sekitar.
“Terutama secara ekonomi, kemudian mengembangkan pemanfaatan agar bisa dikenal lebih luas dan akan bernilai ekonomis,” tukasnya (MN)