PALEMBANG, SUMSEL JARRAKPOS, – Banjir yang kerap melanda kawasan SMKN 2 Palembang menarik perhatian berbagai pihak, termasuk Kepala Sekolah H. Suparman, S.Pd., M.Si. Ia mengungkapkan bahwa penyebab utama genangan air ini adalah lahan rawa di belakang sekolah yang berukuran sekitar 50 x 150 meter.
Menurutnya, lahan tersebut selama ini berfungsi sebagai area resapan air, baik dari lingkungan sekolah maupun pemukiman warga sekitar. Jika lahan ini ditimbun sepenuhnya, maka air tidak akan terserap dengan baik, sehingga memperparah banjir di wilayah tersebut.
“Jika hujan deras turun, air tidak langsung meluap ke permukiman warga, tetapi akan ditampung dulu di kolam retensi sebelum dialirkan ke sungai,” ujar Suparman, Rabu (12/3/2025).
Sebagai solusi, pihak sekolah telah memanfaatkan lahan tersebut sebagai kolam retensi, yang berfungsi menampung air hujan sebelum dialirkan ke sungai terdekat. Namun, banjir masih sering terjadi karena air yang masuk ke area tersebut tidak memiliki saluran pembuangan yang memadai.
“Bukan hanya air dari SMKN 2 Palembang saja, tetapi juga dari pemukiman sekitar yang sulit keluar karena terbatasnya drainase,” tambahnya.
Suparman berharap masyarakat sekitar turut serta dalam mencari solusi. Ia mengimbau warga yang tinggal di sekitar pagar sekolah agar tidak menutup atau menimbun area resapan, karena hal ini akan memperburuk kondisi banjir. Selain itu, pihak sekolah juga telah memperkuat turap di sepanjang pagar sekolah agar air tidak langsung mengalir ke pemukiman warga.
Upaya penanganan banjir ini juga telah dikoordinasikan dengan Pemerintah Kota Palembang. Pj Wali Kota Palembang, Cheka Virgowansyah, bersama Dinas PUPR, Kecamatan, Kelurahan, serta RT setempat telah meninjau lokasi dan menyepakati bahwa solusi terbaik adalah membangun sistem drainase yang memadai.
Sementara itu, Kepala Bidang SDA Irigasi dan Limbah (SDA IL) Dinas PUPR Kota Palembang, Ir. RA Marlina Sylvia, ST., M.Si., M.Sc., IPU., ASEAN Eng, mengatakan bahwa rencana pembangunan drainase akan dilakukan tahun depan.
“Saluran air akan dibuat di pemukiman warga, nantinya air akan dialirkan ke kolam retensi Polda atau ke Sungai Sekanak,” jelasnya.
Ia juga mengapresiasi upaya SMKN 2 Palembang dalam menahan laju air dengan memperkuat kolam penampungan menggunakan pagar dari kayu gelam.
“Kami berharap masyarakat di sekitar sana bersabar. Semoga solusi ini bisa segera terealisasi,” pungkasnya. (WNA)
