BANYUASIN, SUMSELJARRAKPOS – Puluhan massa yang tergabung dalam GP MBM, Ormas Caca dan MSK Indonesia melakukan aksi damai di DPRD Banyuasin, Senin (13/11/2023).
Massa yang dikomandoi Darsan SP selaku koordinator aksi ini memprotes kebijakan PJ Bupati Banyuasin melalui Dinas Bappeda yang mengangkat adik kandungnya berinisial Af menjadi Tenaga Ahli di Bappeda Banyuasin.
“Kami mempertanyakan dan meminta kejelasan terkait AF yang justru diangkat menjadi tenaga ahli,”ujar Darsan.
Mengingat, AF disebut massa sebagai biang keladi panasnya roda pemerintahan di Pemkab Banyuasin.
Darsan didampingi Reza Fahlevi selaku Korlap CACA Sumsel membeberkan Af kerap mengatur dan menyimpulkan dalam rapat OPD bahkan mengaku dirinya sebagai PJ Swasta.
“Parahnya PJ Bupati terindikasi melakukan pelanggaran etika karena dugaan pembiaran sikap si Af melakukan intervensi terlalu jauh di roda pemerintahan, apalagi si AF ini adalah seorang Caleg DPR RI dari Partai Demokrat,”, tegas dia.
Kedatangan puluhan massa ini juga mendesak agar DPRD Banyuasin untuk memanggil PJ Bupati dan Kepal Bappeda terkait keputusannya mengangkat AF sebagai tenaga ahli.
“Masih banyak rakyat Banyuasin yang mampu dan layak untuk dijadikan tenaga ahli, jelas ini tindakan KKN dengan mengangkat adik kandung sendiri menjadi Tenaga ahli,” tambah Darsan.
Sementara, koordinator aksi lainnya, Mukri mengucapkan selamat kepada Af yang telah ditetapkan sebagai tenaga ahli di Bappeda.
“Kami ucapkan selamat kepada AF, tentunya ini menjadi momentum bagi AF untuk sadar diri untuk tidak mengacak-ngacak pemerintahan,” kata dia.
Massa juga mempertanyakan sikap Ketua DPRD Banyuasin yang enggan mengeluarkan rekomendasi penggantian PJ.
Lantaran, satu pekan sebelumnya tak kurang dari 1000 massa melakukan aksi demo yang disambut oleh pimpinan DPRD Kabupaten Banyuasin.
“Kami sesalkan statment Ketua DPRD Banyuasin di sejumlah media Online bahwa legislatif tidak mengeluarkan rekomendasi itu, kami mempertanyakan apakah apakah pernyataan itu statment pribadi Ketua DPRD atau suara seluruh anggota DPRD,” tambah dia.
Sayangnya, kedatangan massa dari tiga organisasi ini tidak mendapat tanggapan dari para wakil rakyat.
Lantaran tidak ada satu pun pimpinan maupun anggota DPRD Banyuasin yang hadir di gedung terhormat itu.
Sementara, Ketua DPRD Banyuasin Irian Setiawan hingga berita diterbitkan tidak memberikan klarifikasi kepada awak media.
Saat dihubungi, telpon seluler Irian Setiawan dalam kondisi tak aktif.(WT)