Peran Sumbangan Komite di SMK Sumsel: Mendukung Pendidikan Berkualitas dan Berbasis Industri

Pendidikan68 Dilihat

 

PALEMBANG, SUMSEL JARRAKPOS, – Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 75 Tahun 2016, Komite Sekolah memiliki peran penting dalam mendukung peningkatan mutu layanan pendidikan melalui penggalangan dana dengan asas gotong royong. Penggalangan dana yang dilakukan Komite SMK Sumsel berbentuk sumbangan atau bantuan pendidikan, bukan pungutan, sebagaimana diatur dalam pasal 10 ayat (1) dan (2) Permendikbud tersebut.

Ketua Komite SMK Sumsel, Sugian, mengatakan, bahwa pihaknya telah mengadakan rapat bersama para orang tua wali murid pada 8 September 2024 lalu. Rapat tersebut bertujuan untuk menyampaikan program-program sekolah dan menjelaskan penggunaan sumbangan komite. Namun, ia menyadari bahwa sebagian wali murid mungkin tidak hadir, sehingga kurang memahami tujuan penggalangan dana ini,” katanya, Selasa (03/12/2024).

“Kalau ada wali murid yang keberatan dengan sumbangan, kami terbuka untuk berdiskusi dan mencari solusi. Kami pastikan anak-anak tetap mendapatkan hak mereka tanpa dipersulit,” ujar Sugian.

Ia menegaskan bahwa sumbangan ini digunakan untuk mendukung kegiatan siswa, seperti pengadaan peralatan praktik, transportasi guru honorer, dan perawatan fasilitas sekolah, bukan untuk guru atau pengurus komite,” tegasnya.

Sementara Kepala SMK Negeri Sumsel, Drs. Zulkarnain, M.T., menjelaskan, bahwa dana sumbangan komite dikelola secara transparan oleh pengurus komite berdasarkan hasil rapat dengan wali murid. Penggunaan dana tersebut diarahkan untuk memenuhi delapan standar layanan pendidikan, termasuk standar kelulusan, sarana prasarana, dan kerja sama dengan industri.

“Bangunan ini telah berdiri selama 46 tahun lalu eks BLPT dan banyak fasilitas yang sudah usang. Lalu dimanfaatkan sejak berdiri SMK Sumsel pada tahun 2010 wajar jika perlu perawatan rutin.

Sumbangan komite membantu kami memperbarui peralatan praktik agar siswa bisa belajar sesuai dengan kebutuhan industri modern,” ujar Zulkarnain.

Selain itu, SMK Negeri Sumsel memiliki guru honorer 22 dan tenaga TU 100% honorer berjumlah 27 orang yang membutuhkan dukungan dana untuk transportasi dan operasional. Tanpa bantuan komite, sulit bagi sekolah untuk memberikan layanan pendidikan yang berkualitas,” jelasnya.

Menurut Zulkarnain, SMK Sumsel juga menawarkan program kelas industri yang bekerja sama dengan berbagai perusahaan besar seperti Toyota, Yamaha, dan Hotel Arista. Program ini memberikan pengalaman belajar langsung di industri sehingga siswa siap bersaing di dunia kerja.

“Kami ingin siswa tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga kompeten secara global. Dengan sumbangan komite, kami dapat menjalin kemitraan strategis ini demi masa depan siswa,” tambah Zulkarnain.

Lebih lanjut Zulkarnain menuturkan, sumbangan Komite sebagai Wujud Gotong Royong penggalangan dana oleh Komite SMK Sumsel merupakan upaya bersama untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik. Dengan adanya transparansi dan fokus pada manfaat bagi siswa, diharapkan para wali murid mendukung program ini sebagai bentuk gotong royong.

“Kami ingin menjadikan SMK Sumsel sebagai sekolah terdepan yang mencetak lulusan unggul dan siap kerja. Untuk itu, kami memerlukan partisipasi aktif dari semua pihak, termasuk orang tua siswa,” tutup Zulkarnain.

Melalui sinergi antara komite, sekolah, dan orang tua, SMK Sumsel optimis dapat terus memberikan layanan pendidikan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan zaman. (WNA)