PALI, SUMSELJARRAKPOS – Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pemkab PALI) melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) melaksanakan pelayanan Keluarga Berencana (KB) serentak secara gratis pada Senin, 4 Juni 2024.
Pelayanan ini dilaksanakan di 16 lokasi fasilitas kesehatan, termasuk RSUD, Puskesmas, Klinik Swasta, Praktik Dokter, Polindes, dan Poskesdes di 71 Desa dan Kkelurahan.
Acara pembukaan pelayanan KB serentak ini secara resmi dilakukan oleh Bupati PALI Dr. Ir. H. Heri Amalindo, MM melalui Wakil Bupati Drs. H. Soemarjono di Desa Pengabuan, Kecamatan Abab. Acara ini juga dihadiri oleh Kepala DPPKBPPPA PALI Mariono, SE, sejumlah kepala OPD, dan Forkopimda di lingkungan Pemkab PALI.
Wakil Bupati Soemarjono dalam sambutannya mengungkapkan tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan menciptakan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
“Kami terus mendorong masyarakat, terutama pasangan usia subur, untuk mengikuti program KB agar angka kelahiran bisa ditekan dan kelahiran bisa direncanakan dengan lebih baik,” ujarnya.
Pelayanan KB serentak ini juga bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap pelayanan KB yang berkualitas bagi pasangan usia subur.
“Kami ingin memastikan bahwa akses pelayanan KB bisa lebih baik, mudah dijangkau, dan gratis untuk seluruh masyarakat,” tambah Soemarjono.
Kepala DPPKBPPPA, Mariono, menyampaikan bahwa prediksi capaian pelayanan KB serentak telah sesuai dengan target yang ditetapkan, yaitu 100 persen.
“Dengan melayani 1.377 akseptor, target pada pelayanan KB serentak ini berhasil tercapai,” ungkapnya dengan bangga.
Selain pelayanan KB serentak, Pemkab PALI juga melaksanakan pembagian makanan tambahan bagi anak usia 6 bulan hingga 2 tahun dari keluarga berisiko stunting.
“Dalam upaya mencegah dan menangani kasus stunting, kami membagikan makanan tambahan bagi anak-anak dari keluarga berisiko stunting. Pembagian ini bertujuan untuk membantu orang tua dalam memberikan asupan gizi yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka,” harap Mariono.