BANYUASIN,SUMSEL JARRAKPOS,COM. — Pembangunan cor beton di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), jadi sorotan masyarakat, diduga dikerjakan asal jadi.
Pantauan di lapangan, Selasa (27/5/2025), menunjukkan bahwa proyek rabat beton yang seharusnya menjadi akses vital bagi masyarakat, justru terlihat dikerjakan tidak sesuai dengan standar teknis. Permukaan beton tampak tidak rata, dan banyak keretakan, serta kualitas material diduga tidak sesuai dengan yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Berdasarkan informasi dari papan plag pembangunan, pekerjaan ini dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Tanjung Agung, menggunakan anggaran Dana Desa Tahun 2025. Jumlah dana sebesar Rp65.436.000 dengan volume panjang bangunan 115 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 0,12 meter.
Proyek yang dikerjakan pada pertengahan Mei ini seharusnya menjadi infrastruktur penting dalam memperlancar aktivitas warga setempat. Namun, kondisi di lapangan yang jauh dari harapan justru menimbulkan kecurigaan. Minimnya transparansi dan dugaan penyimpangan dalam proses pelaksanaan menjadi sorotan warga.
Warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengaku kecewa dengan kualitas pekerjaan proyek tersebut.
“Kalau lihat langsung di lapangan, kualitasnya sangat meragukan. Belum lama dibangun sudah banyak keretakan pada permukaan bangunan,” ujarnya.
Selain itu, pembangunan sumur gali yang berada di depan Kantor Desa Tanjung Agung pun turut jadi sorotan masyarakat.
Pasalnya, sumur tersebut dibangun menggunakan Dana APB Desa Tanjung Agung tahun 2025 dengan anggaran yang cukup fantastis, yakni Rp10.000.000, dan volume lebar 1,5 meter serta kedalaman 5 meter.
“Kami menduga ada mark-up pada kegiatan pembangunan sumur gali tersebut,” ujar warga yang tak mau disebut namanya.
Sementara Kepala Desa Tanjung Agung Dodi Musriyanto, S.Sos, mengatakan, pihaknya tidak terlalu memahami mengenai teknis pembangunan, apalagi kegiatan tersebut dikerjakan dengan swakelola.
“Masalah keretakan itu soal biasa, muka kita terkena panas saja bisa retak, apalagi hanya adukan semen,” singkatnya saat dikonfirmasi oleh wartawan.
Menurut informasi, Tim monev dari Kecamatan Banyuasin III sudah turun kelapangan, akan tetapi tetap meloloskan pembangunan jalan yang diduga dikerjakan asal jadi tersebut.
Beberapa pihak menduga ada main mata antara Tim Monev Kecamatan Banyuasin III dengan pihak Kepala Desa.(WT)