PALEMBANG, SUMSELJARRAKPOS — Ketua DPC Yayasan Bantuan Hukum Sumatera Selatan Berkeadilan (YBH SSB) Kota Palembang, Muhammad Miftahudin, S.H., resmi melantik Koordinator Kecamatan (Korcam) dan Koordinator Kelurahan (Koorlur) se-Kecamatan Gandus di Aula Kecamatan Gandus, Kamis (24/04/25).
Mengusung tema “Fiat Justicia Ruat Caelum – Tegakkan Keadilan Meski Langit Akan Runtuh”, pelantikan dihadiri Sekretaris Camat Gandus Syafril, S.Ag., M.Si., Ketua YBH SSB Sumsel M. Sigit Muhaimin, S.H., M.H., para lurah, pengurus YBH SSB, serta Ketua Forum RT dan RW se-Kecamatan Gandus.
Ketua Korcam Gandus, Dandi, S.H., menegaskan bahwa pelantikan ini bukan seremoni belaka, melainkan langkah konkret menjawab kerinduan masyarakat kecil atas keadilan yang berpihak.
“Kami tidak menunggu masyarakat datang. Kami yang akan mendatangi mereka. Korcam Gandus adalah ruang terbuka bagi siapa pun yang butuh perlindungan hukum. Tak ada lagi yang merasa sendiri saat menghadapi masalah hukum,” tegas Dandi.
Ketua YBH SSB Sumsel, M. Sigit Muhaimin, menyebut pelantikan ini bagian dari strategi memperluas jangkauan pelayanan hukum hingga ke akar rumput.
“YBH SSB bukan milik elite. Kita milik rakyat. Hari ini Gandus membuktikan bahwa keadilan bukan milik kaum berpunya. Ia hak setiap orang—dan kami hadir untuk mewujudkannya,” ujarnya.
Sementara itu, Miftahudin menekankan pentingnya peran Korcam sebagai garda terdepan organisasi.
“Korcam bukan pelengkap. Mereka adalah wajah YBH SSB yang paling nyata di tengah masyarakat. Di tangan mereka, kepercayaan publik terhadap kehadiran dan keberpihakan kita dipertaruhkan,” katanya.
Adapun struktur Korcam Gandus yang dilantik terdiri dari:
Korcam Gandus: Dandi, S.H. beserta 6 anggota
Koorlur Karang Anyar: Retno Lestari, S.H.I
Koorlur Karang Jaya: Siti Mulyana
Koorlur Gandus: Ramadon
Koorlur Pulokerto: Parida
(Setiap koorlur didampingi oleh 6 anggota)
Dengan pelantikan ini, YBH SSB berharap terbentuk budaya hukum baru, masyarakat yang sadar hak, berani melawan ketidakadilan, dan tak lagi terpinggirkan secara hukum. Sebab bagi YBH SSB, keadilan bukan semata urusan pengadilan, tapi perjuangan kolektif seluruh rakyat.
“Pelantikan ini bukan akhir, tapi awal dari perjuangan panjang menuju masyarakat yang berdaulat secara hukum,” tutup Miftahudin.