PALEMBANG, SUMSEL JARRAKPOS, – Mengenai keputusan Rakerprov KONI Sumsel tanggal 22 November 2023 yang lalu, hasil dari Rakerprov KONI menambahkan syarat pencalonan Ketum KONI Sumsel wajib membayar uang kontribusi 500 juta. Awalnya 300 juta akhirnya pimpinan sidang mengambil keputusan di angka Rp 500 juta. Dimana uang itu untuk membayar hutang-hutang antara pemegang mandat dengan yang bukan pemegang mandat itu sudah tidak jelas.
Tim pemenangan Muhammad Asrul Indrawan menilai dari kericuhan yang muncul dalam forum terkait syarat ini menunjukkan ada upaya pemaksaan yang sengaja digerakkan untuk kepentingan
tertentu yang bertujuan membatasi hak dan kesempatan orang lain untuk menjadi calon,” hal itu diungkapkan oleh ketua tim pemenangan Mualimin Pardi Dahlan pada saat di wawancarai di hotel swarnadwipa Palembang, Jum’at (23/11/23).
Mualimin mengatakan, bahkan
kami sempat mendengar teriakan jika tidak ada uang sebaiknya tidak usah mencalonkan diri.
“kami sesalkan tidak diberi kesempatan bicara, sementara forum tidak jelas antara pemegang mandat dan bukan, maka pihak kita lebih memilih diam bukan berarti tidak siap tetapi untuk menghindari perdebatan yang tidak perlu dan tidak logis, apalagi muatannya merendahkan derajat martabat seakan yang lain tidak siap,” katanya.
“Alhamdulillah sampai hari ini kita di support oleh teman-teman cabor hendak membantu memberikan kontribusi untuk memenuhi angka itu,” tegasnya.
Menurut Mualimin, bahwa KONI adalah organisasi keolahragaan yang tidak berafiliasi dengan kekuatan politik manapun dan bersifat nirlaba, sebagaimana bunyi Pasal 4 angka 3 AD KONI, dan ini lonceng bahaya bagi insan olahraga, kepemimpinan organisasi nirlaba diukur dengan
uang bukan dengan ukuran kriteria yang diamanatkan dalam Pasal 27 Ayat (1) ART KONI.
“Boleh dikata situasi ini dapat dimaknai sama dengan adagium “orang miskin dilarang sakit, karena biaya berobat mahal,” urainya.
Di ungkapkan Mualimin, dalam waktu 2×24 jam pasca keputusan Rakerprov, konsolidasi kami perkuat dan setelah mendengarkan pandangan dari banyak pihak mulai dari pengurus KONI Pusat, para pemerhati dan penggiat olahraga, dan terutama saran masukan dari pengurus Cabor/fungsional dan KONI Kab/Kota yang telah memberikan dukungan bahkan diantaranya bersedia ikut membantu memberikan sumbangan kontribusi 500 juta tersebut, maka kami nyatakan siap maju.
“Justru saat ini dukungan semakin solid, tercatat hampir mencapai 45% dukungan dari Pengprov Cabor/fungsional dan KONI Kab/Kota se-Sumsel, sehingga kita nyatakan siap maju dan akan mengambil tiket Calon Ketum KONI Sumsel, demi menjaga marwah KONI sebagai satu-satunya organisasi keolahragaan nasional yang berwenang dan bertanggung jawab mengelola, membina, mengembangkan, dan mengoordinasikan setiap dan seluruh pelaksanaan kegiatan
olahraga prestasi setiap anggota di wilayah hukum Provinsi Sumatera Selatan.” ungkapnya.
Mualimin menuturkan, hal ini sejalan dengan pandangan umum yang kami sampaikan atas laporan pengurus KONI Sumsel dalam forum Rakerprov. Bahwa lemahnya pengelolaan program dan dukungan pendanaan KONI Sumsel hingga berujung pada permasalahan hukum yang terjadi.
Dimana hal tersebut menunjukkan buruknya kinerja dan tata kelola organisasi, dan kedepan perlu dilakukan pembenahan yang terukur mulai dari membangun system manajemen tata kelola organisasi yang baik. Seperti menyusun pengurus yang efektif dan efisien, merancang program kerja dan anggaran yang berbasis atau sinergis dan sesuai dengan kebutuhan program pembinaan prestasi atlet yang dirumuskan mulai dari bawah oleh masing-masing Cabor/fungsional anggota KONI, memperkuat protokol komunikasi dan koordinasi dengan pengurus KONI Kab/Kota, serta menjalin komunikasi dan kerjasama strategis dengan pemerintah maupun pihak swasta,” tuturnya.
Dijelaskan Mualimin, KONI itu wadahnya mengolah dan membahas dalam rapat kerja untuk menjadi program besar dan baru dikomunikasikan dengan Pemerintah Daerah untuk mengalokasikan APBD. Selain kita membaca peluang kerjasama strategis dengan pihak swasta lainnya sebagai sponsor ship.
Dengan begitu kita bisa membayangkan atlet ini bisa menjadi jelas nasibnya ke depan. Itu poin penting yang kami dorong kenapa kami bersemangat untuk merebut kepemimpinan KONI ini lima tahun ke depan. Sekaligus ini menjadi pembelajaran kami diskusikan dengan cabor pendukung kami,” jelasnya.
“Kami tetap yakin menuju Musprovlub semakin kencang transaksional masuk. Kami juga akan menjajaki dengan Bakal Calon lain seperti Bapak Yulian Gunhar dan Bapak Yery Arsyad untuk konsolidasi ide dan pembenahan KONI ke depan,” pungkasnya. (WNA)