Massa Koalisi Aktivis Sumsel Demo di Depan Ombudsman Sumsel: Tuntut Transparansi PPDB Jalur Prestasi

Berita363 Dilihat

 

PALEMBANG, SUMSEL JARRAKPOS, – Ratusan massa yang tergabung dalam Koalisi Aktivis Sumsel, bersama orang tua siswa yang mengikuti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA Negeri jalur prestasi, menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Ombudsman Sumatera Selatan (Sumsel) di Jalan Sudirman, Ilir Timur 1, Palembang, pada Kamis (20/06/2024).

Aksi ini dikoordinatori oleh Rubi, Desri Nago, Ruben, Yan Coga, Rosdiana, Sanusi, Sukma, dan Nopri, serta didukung oleh ratusan pendemo lainnya. Ruben, selaku Koordinator Lapangan, mengungkapkan bahwa mereka memiliki lima tuntutan utama, salah satunya adalah dugaan bahwa rekomendasi Ombudsman Sumsel tidak memiliki konsekuensi lanjutan.

Mereka juga menuding Ombudsman Sumsel menunda daftar ulang siswa yang dinyatakan lulus jalur prestasi, yang dianggap menghambat kemajuan pendidikan. Ruben menekankan pentingnya setiap laporan yang masuk ke Ombudsman untuk diproses dan diakomodir jika memang layak, bukan menunda atau menjustifikasi.

“Kami di sini karena menolak penundaan dan menindaklanjuti konferensi pers Ombudsman bahwa daftar ulang ditunda. Ombudsman Sumsel tidak boleh menunda atau memvonis. Tugasnya hanya merekomendasi,” tegas Ruben. “Banyak wali murid yang datang melapor dan seharusnya diproses,” tambahnya.

Ruben menjelaskan bahwa penundaan pengumuman berdampak pada ketakutan sekolah-sekolah untuk menerima pendaftaran siswa. “Sekolah-sekolah ini takut menerima pendaftaran karena pernyataan Ombudsman. Padahal, Ombudsman tidak boleh merekomendasikan penundaan,” jelas Ruben.

Aksi demo tersebut diakhiri dengan mediasi antara pendemo dan Ombudsman Sumsel, yang menghasilkan kesepakatan sementara untuk mencabut rekomendasi penundaan. “Harapannya, proses yang telah berjalan ini tetap dilanjutkan dan laporan dari murid juga diproses,” tandas Ruben.

Kepala Perwakilan Ombudsman Sumsel, M. Adrian Agustiansyah, menegaskan bahwa daftar ulang jalur prestasi dilakukan pada 10-14 Juni dan tidak ada masalah. “Saya mengeluarkan pernyataan pada 14 Juni malam, artinya pendaftaran harusnya sudah selesai. Silakan yang belum sempat daftar ulang untuk segera melakukannya,” ujarnya.

Adrian menambahkan bahwa Ombudsman akan memanggil sekolah-sekolah terkait untuk mendalami laporan masyarakat tentang siswa dengan poin prestasi tinggi yang tidak diterima. “Laporan yang masuk dari sekolah-sekolah favorit, seperti SMA 1, 5, 6, 17, akan kami dalami. Kami berharap proses ini berjalan dengan baik dan transparan,” pungkas Adrian. (WNA)