BANYUASIN, SUMSELJARRAKPOS – Aktivitas rehab gedung sekolah di Sekolah Dasar (SD) Negeri 4 Suak Tapeh, tepatnya di Desa Durian Daun diduga proyek tersebut mangkrak.
Hal tersebut diketahui dari papan proyek yang tertera bahwa waktu pengerjaan rehab gedung tersebut memakan waktu 180 hari.
Namun, hingga akhir tahun ini pantauan dilapangan proses rehab gedung sekolah tersebut terlihat belum selesai dan tidak ada lagi aktivitas para pekerja bekerja.
Dari informasi yang didapat, rehab gedung kelas dan pembangunan ruang komputer tersebut dilaksanakan oleh Kelompok Masyarakat Peduli Pendidikan, tentu diduga kompetensi Kelompok masyarakat tersebut dipertanyakan seperti Sertifikat Teknik, Untuk membuat RAB Bangunan.
“Anak kami saat ini susah menjalani aktivitas belajar, sebab ruang kelas anak-anak kami belajar masih di rehab tapi belum selesai,”Ucap. Sandi Warga Durian Daun sekaligus BPD Desa Durian Daun , senen, 23/24.
Ditambahkannya, pembangunan yang ada di SD Negeri 4 Suak Tapeh tersebut diketahui memakan anggaran yang cukup fantastis yaitu, Pembangunan Ruang Komputer dengan anggaran Rp. 235.945000 kemudian untuk rehab gedung anggaran yang digunakan Rp. 566. 268000.
“Pembangunan di sekolah ini cukup besar, namun progresnya hingga akhir tahun ini belum selesai, kemana anggaran yang besar tersebut, sebab anak-anak kami belajar di Mushola, sedangkan saat ini sudah mau berakhir tahun 2024,”ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Durian Daun Supri Suryadi ketika dibincangi mengatakan bahwa dirinya meminta kepada pihak yang mengerjakan pembangunan Gedung Komputer dan Rehabilitasi ruang belajar bagi siswa.
“Anak-anak kan sekarang belajar di Mushola sejak 6 bulan lalu, dampaknya aktivitas belajar tidak optimal, maka saya sebagai Kepala Desa minta agar pembangunan dan rehab segera diselesaikan, sebab proyek ini sudah bejalan 6 bulan lebih,”ucapnya.
Sementara, pihak sekolah SD Negeri 4 Suak Tapeh belum memberikan keterangan ketika dihubungi dan meminta agar media ini menemui ke sekolah untuk mendapat informasi yang berimbang. (WT)