BANYUASIN,SUMSEL JARRAKPOS.COM. – Ratusan anggota Koperasi Produsen Alifah Sedang Sejahtera menggelar Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) 2025 di Gedung Serbaguna Desa Sedang, Kecamatan Suak Tapeh, Banyuasin, Kamis (4/9/2025). Forum ini digelar buntut konflik panas antara PT Sri Andalan Lestari (SAL) dan PT Sejati Pangan Persada (SPP) yang kini jadi sorotan publik.
Rapat dipimpin Ketua Koperasi, Asidi, dengan dihadiri 625 anggota dari 21 kelompok. Hadir juga sejumlah pejabat dan perwakilan perusahaan, di antaranya Sekjen Apkasindo Sumsel Mustakim, perwakilan PT SAL Buhaeri (HO SAL) bersama tim lawyer, perwakilan Dinas Perkebunan Banyuasin Sunarso, Dinas Koprindag Banyuasin Angga A, Camat Suak Tapeh Bambang Setiadi, Ketua BPD Sedang Suparman, serta Kades Sedang Iwan Suparmadi.
Konflik bermula dari aset PT SAL seluas 8.145 hektare yang dilelang KPKNL Palembang akibat kredit macet Rp1,3 triliun. Lelang itu dimenangkan PT SPP dengan nilai Rp540,6 miliar. Namun, PT SAL menolak menyerahkan HGU, hingga memicu ketegangan di lapangan. Bahkan, buruh perkebunan sempat menggelar aksi bakar ban di Desa Tanjung Laut pada 28 Agustus lalu.
“RALB ini kita laksanakan agar semua anggota memahami kondisi terbaru. Keputusan harus melalui musyawarah bersama dan berpihak pada kepentingan koperasi serta kesejahteraan anggota plasma,” tegas Asidi di depan forum.
Camat Suak Tapeh, Bambang Setiadi, meminta semua pihak menahan diri. “Mari hadapi bersama dengan musyawarah, supaya keputusan benar-benar bermanfaat bagi anggota,” ucapnya.
Senada, Kades Sedang, Iwan Suparmadi, menilai forum ini penting sebagai momentum mencari solusi. “Rapat luar biasa ini jangan hanya formalitas, tapi kesempatan mencari jalan terbaik. Harapannya keputusan nanti menjaga kepentingan koperasi dan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, PT SAL yang diwakili Buhaeri menyampaikan permohonan maaf karena pimpinan tak bisa hadir. “Pesan beliau, semoga hasil rapat ini membawa kebaikan dan manfaat bagi semua pihak,” ujarnya.
PT SAL juga menegaskan tetap berkomitmen menjaga kemitraan dengan Koperasi Alifah Sedang Sejahtera, meski keputusan final tetap menunggu arahan pimpinan pusat. Semua poin rapat akan diteruskan untuk dibahas lebih lanjut.(W)
