Ketua Umum Cabor Wushu Sumsel Soroti Kinerja KONI Setahun Terakhir di Rakerprov 2024

Olahraga86 Dilihat

 

PALEMBANG, SUMSEL JARRAKPOS, – Ketua Umum Wushu Indonesia (WI) Sumatera Selatan, Muhammad Asrul Indrawan, menyampaikan kritik terhadap kinerja Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel selama setahun terakhir. Kritik tersebut ia sampaikan saat menghadiri Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Sumsel pada Jumat (6/12/2024).

Menurut Asrul, evaluasi kinerja tahunan merupakan agenda wajib yang harus masuk dalam Rakerprov sesuai dengan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (ADRT) KONI. Namun, dalam pelaksanaan rapat kali ini, agenda tersebut tidak dimasukkan oleh panitia.

“Kami dari cabor Wushu dan beberapa cabor lainnya meminta agar agenda rapat ditambah dengan evaluasi kinerja KONI selama setahun ke belakang. Hal ini penting untuk mengetahui capaian dan kelemahan yang ada, sekaligus menyusun program kerja yang lebih baik ke depan,” ungkap Asrul.

Ia menilai, transparansi dalam pelaksanaan tugas KONI Sumsel masih minim. Oleh karena itu, ia meminta pimpinan sidang untuk menambahkan dua poin agenda utama:

1. Evaluasi kinerja KONI Sumsel selama setahun terakhir.
2. Pandangan umum dari cabang olahraga mengenai kinerja KONI.

Kurangnya Transparansi dan Partisipasi

Asrul juga menyoroti bahwa KONI Sumsel bekerja secara tertutup dan tidak melibatkan cabang olahraga dalam pengambilan keputusan penting.

“Walaupun kami tidak termasuk dalam kepengurusan, seharusnya ada komunikasi dan penyampaian informasi kepada cabor. Kenyataannya, kami hanya mengetahui informasi terkait kegiatan KONI melalui media massa. Hal ini menunjukkan kurangnya transparansi dalam kinerja mereka,” jelasnya.

Evaluasi Kegiatan PON XXI Aceh-Sumut 2024

Terkait pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON XXI) 2024 di Sumatera Utara dan Aceh, Asrul menyoroti minimnya laporan pertanggungjawaban dari KONI Sumsel, khususnya dalam hal perekrutan atlet, pendanaan teknis, dan pelaksanaan kegiatan.

“Sebagai cabor yang menyumbangkan prestasi, kami merasa tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Cabor Wushu berhasil meraih dua medali perak dan satu perunggu di PON 2024. Dari delapan atlet yang lolos, hanya enam yang diberangkatkan dengan dana KONI, sedangkan dua lainnya harus menggunakan biaya pribadi. Hal ini seharusnya tidak terjadi jika ada dukungan yang memadai dari KONI,” paparnya.

Harapan untuk Perbaikan

Asrul berharap Rakerprov ini menjadi momentum bagi KONI Sumsel untuk memperbaiki kinerjanya, khususnya dalam hal transparansi dan komunikasi dengan cabang olahraga.

“Kami ingin KONI Sumsel lebih terbuka dan mendukung penuh cabang olahraga yang berkontribusi mengharumkan nama daerah. Evaluasi kinerja dan masukan dari cabor adalah langkah penting untuk memajukan olahraga di Sumatera Selatan,” pungkasnya. (WNA)