Daerah

Ketua DPD KNPI Sumsel Desak Pemprov Turun Tangan Atasi Masalah Penyalahgunaan Narkoba dan Judol di Kalangan Pemuda

3
×

Ketua DPD KNPI Sumsel Desak Pemprov Turun Tangan Atasi Masalah Penyalahgunaan Narkoba dan Judol di Kalangan Pemuda

Sebarkan artikel ini

PALEMBANG, SUMSELJARRAKPOS – Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumatera Selatan, Deri Andika, SH, mengangkat suara lantang terkait daruratnya penyalahgunaan narkoba dan maraknya praktik Judi Online (Judol) di kalangan generasi muda, termasuk pelajar dan mahasiswa.

Dia mendesak Pemerintah Provinsi Sumsel untuk segera turun tangan menangani masalah ini secara serius dan menyeluruh.

“Ini bukan lagi sekadar persoalan moral, tapi sudah menjadi ancaman serius terhadap masa depan pemuda Sumsel. Narkoba dan judi online makin mengakar, bahkan di lingkungan sekolah dan kampus. Pemerintah tak bisa hanya berdiri di pinggir arena,” tegas Deri dalam keterangannya, Sabtu (21/6/2025).

Menurut advokat muda ini, dua masalah tersebut saling berkaitan dan memperparah kerusakan mental generasi muda. Banyak pemuda yang awalnya hanya coba-coba bermain judi online, akhirnya terjebak dalam jeratan utang, depresi, hingga terlibat penyalahgunaan narkoba sebagai pelarian.

“Judi online bukan cuma bikin kantong bocor, tapi juga menghancurkan fokus belajar dan kesehatan mental. Celakanya, aksesnya sangat mudah—cukup punya ponsel. Ini harus dihentikan. Negara tidak boleh kalah dengan algoritma aplikasi dan sindikat digital,” ucapnya.

Deri menekankan perlunya intervensi sistematis, bukan hanya seremonial. Ia mengusulkan pendekatan berbasis pencegahan, seperti edukasi bahaya narkoba dan judi online sejak dini, pembinaan karakter di lingkungan sekolah dan kampus, serta pemberdayaan komunitas pemuda.

“KNPI Sumsel siap jadi mitra strategis. Kami tengah menyusun program edukasi keliling berbasis komunitas, dan akan membentuk relawan anti-narkoba dan anti-judi online di seluruh kabupaten/kota,” jelasnya.

Deri juga menyerukan kolaborasi antar lembaga mulai dari dinas pendidikan, kepolisian, BNN, hingga organisasi kepemudaan dan keagamaan untuk menciptakan ekosistem yang sehat bagi generasi muda.

“Jangan tunggu anak muda jadi korban atau pelaku. Kita harus hadir di tengah mereka sekarang juga. Negara harus kuat, hukum harus tegas, dan pemuda harus diselamatkan,” pungkas Deri. (*)

Penulis: RilisEditor: Redaksi