Kerahkan Ribuan Anggota, BP2SS Pantau 2.272 TPS Pilkada Palembang

Politik21 Dilihat

PALEMBANG, SUMSELJARRAKPOS – Barisan Pemantau Pemilihan Sumatera Selatan (BP2SS) mengerahkan ribuan anggota untuk melakukan pemantauan di 2.272 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di seluruh penjuru Palembang.

Hal itu dilakukan untuk memastikan proses pemilu Luber dan Judir serta proses pencoblosan berjalan transparan dan adil.

Ketua BP2SS, Dicky Andrian, menegaskan langkah ini merupakan bagian dari upaya BP2SS untuk memastikan proses pencoblosan berjalan lancar, aman, dan sesuai prosedur.

“Kami hadir di setiap TPS untuk memantau jalannya pencoblosan, mulai dari pembukaan TPS hingga proses penghitungan suara di tingkat TPS,” ujar Dicky dalam keterangannya pada Rabu (27/11).

Dicky menambahkan, setelah seluruh proses pencoblosan selesai, BP2SS akan mengalihkan fokusnya pada real count untuk Pilkada Palembang.

Penghitungan suara secara mandiri ini dijadwalkan dimulai pukul 16.00 WIB, segera setelah TPS ditutup.

“Real count ini bertujuan untuk memberikan gambaran awal kepada masyarakat terkait hasil pemilihan Wali Kota (Cawako) dan Wakil Wali Kota (Cawawako) Palembang.

Kami memastikan bahwa penghitungan dilakukan secara profesional dan tanpa intervensi dari pihak mana pun,” tegasnya.

Dicky juga menyampaikan bahwa hasil dari real count BP2SS akan dipublikasikan secara bertahap.

“Kami akan merilis data yang masuk secara transparan dan terbuka. Namun, tentu saja, hasil resmi tetap berada di tangan KPU,” tambahnya.

Untuk menjalankan tugas berat ini, BP2SS telah mengerahkan ribuan anggota yang tersebar di seluruh TPS.

Relawan ini tidak hanya mengawasi jalannya pemungutan suara, tetapi juga mendokumentasikan hasil penghitungan di tingkat TPS untuk memastikan akurasi data.

“Kami sangat bangga dengan dedikasi para relawan kami. Mereka telah menjalani pelatihan intensif agar mampu menjalankan tugas dengan baik, bahkan dalam kondisi yang penuh tekanan,” ujar Dicky.

Ia menekankan bahwa relawan ini adalah tulang punggung pengawasan independen yang menjadi bagian penting dalam menjaga integritas demokrasi di Pilkada Palembang.

BP2SS juga tidak tinggal diam terhadap potensi pelanggaran yang mungkin terjadi. Lembaga ini membuka posko pengaduan yang aktif menerima laporan dari masyarakat terkait dugaan politik uang, intimidasi, atau pelanggaran lainnya.

“Kami mempersilakan masyarakat untuk melaporkan segala bentuk penyimpangan. Semua laporan akan kami tindak lanjuti dengan serius dan akan diteruskan kepada pihak berwenang jika diperlukan,” tegas Dicky.

Ia juga mengimbau pasangan calon dan tim sukses untuk menjaga etika politik serta menciptakan suasana kondusif selama dan setelah proses Pilkada.

“Mari kita buktikan bahwa demokrasi di Palembang dapat berjalan dengan damai, tanpa kecurangan,” ucapnya.

Sebagai lembaga independen, BP2SS tetap menjaga komunikasi dan koordinasi erat dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh proses Pilkada sesuai dengan regulasi yang berlaku.

 

“Kami mendukung penuh tugas KPU dan Bawaslu. Pengawasan yang kami lakukan adalah bentuk dukungan tambahan agar proses pemilu berjalan lebih baik,” ungkap Dicky.

Dicky mengingatkan bahwa hasil real count yang dilakukan BP2SS adalah data independen yang bertujuan memberikan informasi awal kepada publik.

“Ini bukan hasil resmi, tetapi bisa menjadi referensi awal bagi masyarakat. Kami tetap menunggu pengumuman resmi dari KPU sebagai otoritas yang berwenang,” jelasnya.

Sebagai salah satu lembaga pemantau Pilkada terbesar di Sumatera Selatan, BP2SS menegaskan komitmennya untuk terus mengawal proses demokrasi.

Dicky berharap, kerja keras yang dilakukan oleh BP2SS dapat menjadi contoh pengawasan independen yang kredibel.

“Kami hadir untuk memastikan suara rakyat benar-benar dihargai. Dengan pengawasan ketat dan transparansi data, kami ingin Pilkada Palembang menjadi momentum terbaik bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang mereka percayai,” pungkasnya.