Politik

Kartika Sandra Desi Sambut Aspirasi Mahasiswa Sumsel, Dorong Percepatan UU Perampasan Aset dan Kesejahteraan Guru

3
×

Kartika Sandra Desi Sambut Aspirasi Mahasiswa Sumsel, Dorong Percepatan UU Perampasan Aset dan Kesejahteraan Guru

Sebarkan artikel ini
Oplus_131072

JAKARTA, SUMSEL JARRAKPOS, — Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Selatan sekaligus Anggota Komisi IV DPR RI, Hj. Kartika Sandra Desi, menegaskan bahwa peran parlemen bukan hanya soal duduk di kursi kekuasaan, melainkan menjadi corong aspirasi rakyat. Ia menyampaikan hal itu saat menerima audiensi mahasiswa yang tergabung dalam BEM se-Sumatera Selatan di Gedung DPR RI, Kamis (4/9/2025).

“Sejatinya, kami bukan pemilik kekuasaan, melainkan pelayan rakyat yang harus siap mendengar dan bekerja dengan penuh tanggung jawab. Kritik dan masukan adalah cahaya yang menuntun kami agar tidak salah jalan,” ujar Kartika.

Dalam pertemuan itu, sejumlah tuntutan penting disampaikan mahasiswa, antara lain percepatan pembahasan Undang-Undang Perampasan Aset, peningkatan kesejahteraan guru honorer, serta perhatian lebih besar terhadap tenaga kesehatan. Kartika menilai isu-isu tersebut mewakili kegelisahan publik sekaligus menjadi alarm bagi DPR agar tidak abai terhadap persoalan mendasar bangsa.

“Mahasiswa datang bukan sekadar membawa suara, tapi juga harapan rakyat yang mereka wakili. Itu menjadi pengingat bahwa perjuangan membangun negeri tidak boleh setengah hati,” katanya.

Kartika mengakui bahwa hingga kini masih ada jarak antara harapan masyarakat dan kinerja lembaga legislatif. Ia menyampaikan permohonan maaf karena belum semua aspirasi rakyat dapat ditindaklanjuti dengan cepat. Namun, ia berkomitmen aspirasi mahasiswa akan dibawa ke pimpinan DPR/MPR RI sebagai bagian dari agenda politik yang lebih konkret.

“Kami ingin memastikan bahwa suara yang sampai ke Senayan tidak berhenti sebagai catatan rapat, tapi benar-benar menjadi bahan keputusan yang nyata,” tutur Kartika.

Pertemuan tersebut, menurut Kartika, menjadi momentum memperkuat sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan wakil rakyat. Ia menegaskan pintu aspirasinya akan selalu terbuka.

“Demokrasi hanya akan tumbuh subur jika dirawat dengan keterbukaan, keberanian menyuarakan, dan kerendahan hati untuk mau mendengar,” ujarnya.(*)