Kades di Banyuasin Diajak Duel, Emi Sumiarta Minta Pemkab Banyuasin Berikan Pelindungan dan Bantuan Hukum

Tak Berkategori1686 Dilihat

BANYUASIN, SUMSELJARRAKPOS – Viral sebuah video yang beredar di berbagai media sosial Kepala Desa Perambahan Kecamatan Air Kumbang Kabupaten Banyuasin di tantang duel dengan oknum yang diduga mafia tanah berinsial EM beberapa waktu lalu.

Menyikapi hal itu, Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Banyuasin, Emi Sumirta angkat bicara prihal tersebut.

Emi Sumirta mengatakan dirinya meminta kepada Bupati Banyuasin melalui Sekda Banyuasin untuk memberikan bantuan dan perlindungan hukum kepada Kades Perambahan yakni Basri yang telah menerima caci maki bahkan tantangan duel oleh oknum EM yang sempat viral di medsos.

“Saya mengapresiasi sikap forum Kades dengan solidaritas yang tinggi melaporkan oknum diduga mafia tanah berinsial EM ke Polda Sumsel” ujar Emi Sumirta kepada wartawan ditemui di sela -sela rapat tim perumus DPRD Kabupaten Banyuasin, pada Senin (08/05) kemarin sore.

Dikatakan Emi Sumirta bahwa dirinya juga meminta kepada semua pihak dalam hal ini Bupati Banyuasin melalui Dinas terkait untuk menyelesaikan masalah yang di alami oleh Kades Perambahan.

“Kita tahu jika memang benar apa yang dipertahankan Kades Perambahan, Basri telah sesuai dengan SK Transmigrasi. Saya rasa secara legal formal tidak mungkin diragukan lagi,”ungkapnya.

Lanjut Emi, sebagai warga Negara yang baik hendaknya EM jika merasa dirugikan akibat dari Sk transmigrasi tersebut seyogyanya menggunakan hak hukumnya untuk menggugat SK tersebut.

“Kepada kapolda Sumsel, Kami berharap untuk menindak tegas kepada siapapun yang melakukan pelanggaran hukum tanpa pandang bulu. Karena semua sama di hadapan hukum,”tegas Sekretaris PKB Banyuasin ini.

Emi menegaskan bahwa pihaknya dari FPKB DPRD Banyuasin secara tegas mendukung penuh kapolda sumsel untuk melakukan proses hukum tidak hanya mengenai video viral saja tapi substansi masalah yaitu masalah kepemilikan lahan.

“Kita menolak keras premanisme apapun bentuknya. Apalagi menjelang tahun politik yang rawan akan konflik. NKRI harga mati,”pungkasnya (***)