HUT REI Ke- 52 Tahun, “Kuota Rumah Subsidi Tahun 2024 ada Pengurangan dari 230.000 Unit Menjadi 166 Unit”

Bisnis335 Dilihat

PALEMBANG, SUMSEL JARRAKPOS, -tanggal 12 Februari 2024 Real Estate Indonesia (REI)  genap berumur 52 tahun, tahun ini DPD REI Sumatera Selatan merayakan HUT ini dengan sederhana yang di hadiri oleh beberapa pengurus dan beberapa dari mitra kerja.

Ketua DPD REI Sumsel Zewwy Salim mengatakan, HUT REI ke – 52 tahun hari ini dibuka langsung oleh ketua umum REI yaitu  Bapak Joko Suranto melalui  zoom secara nasional secara kontak dan  juga ada ucapan langsung dari Bapak presiden Joko Widodo,” kata Zewwy saat di wawancarai di sekretariat DPD REI Sumsel, Senin (12/2/2024).

Zewwy menuturkan, HUT kali ini mengusung tema ” propertinomik untuk Indonesia maju” kenapa mengusung tema propertinomik untuk Indonesia maju?

“Karena kita ketahui bahwa properti merupakan salah satu segmen yang bisa menolak perekonomian khususnya pada saat beberapa tahun yang lalu Indonesia dan negara lain terserang  virus covid, dan salah satu penggerak ekonomi itu adalah dari industri properti,” tuturnya.

Dijelaskan Zewwy, jadi industri properti itu sendiri mempunyai mode Fire Effect yang sangat luar biasa. Ada 176 industri turunan di dalamnya dan setidaknya membuat industri itu ada akses dan menyerap tenaga kerja sebanyak kurang lebih 3 juta orang, dan Kami yakin properti di tahun 2024 ini akan terus menggeliat walaupun memang kita ketahui bahwa di tahun 2004 kita sedang adanya pesta besar yaitu Pemilu akan tetapi itu tidak menghambat properti di bidang industri  itu sendiri,” jelasnya.

” Target di tahun 2024 ini sebanyak 17.000 unit baik itu rumah subsidi maupun rumah komersil dan seandainya kuota itu juga cukup kami yakin dan sangat optimis kuota itu akan melampaui target,” tegasnya.

Harapan kami optimis dan berharap dengan adanya kuota dimana kita ketahui bahwa kuota rumah subsidi di tahun 2024 ini ada sedikit pengurangan dari 230.000 unit menjadi 166 unit, dan kita juga berharap nanti regulasi ini bisa berubah atau setidaknya industri ini sangat besar sehingga pemerintah bisa menaikkan lagi kuotanya,” harap Zewwy.

Adapun kendala pengurangan kuota rumah subsidi, kendalanya terkait anggaran saya tidak bisa menjabarkannya di sini seperti apa, karena ini merupakan kebijakan dan regulasi dari pemerintah pusat,” pungkasnya. (WNA)