Palembang

Herison: Kami Sudah Minta Maaf dan Ganti Rugi, Palembang Harus Tetap Dikenang Aman

8
Oplus_131072

 

PALEMBANG, SUMSEL JARRAKPOS, Dugaan pemalakan terhadap kontingen tim futsal asal Papua pada ajang Pekan Olahraga Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia (Pornas Korpri) di Palembang menimbulkan kehebohan publik.

Insiden itu terjadi di kawasan wisata Benteng Kuto Besak (BKB) pada Selasa (7/10/2025), ketika dua anggota kontingen Papua diduga diminta membayar Rp1,2 juta oleh tukang tato jalanan setelah menggunakan jasa tato sementara.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Palembang, Herison, mengatakan, pihaknya telah turun langsung menangani kejadian tersebut. Ia menyebut peristiwa itu telah mencoreng nama baik Kota Palembang yang tengah menjadi tuan rumah ajang olahraga nasional bagi ASN dari seluruh Indonesia.

“Kemarin saya sudah memanggil pemilik jasa tato yang viral itu dan menginterogasi yang bersangkutan. Kami juga sudah bertemu langsung dengan korban dari Papua, menyampaikan permohonan maaf dari Pemerintah Kota Palembang, serta mengganti kerugian sebesar Rp.1 juta,” ujar Herison, Kamis (9/10/2025).

Herison menegaskan, meski perbuatan tukang tato tersebut tidak dikategorikan sebagai tindak pidana, pihaknya tetap memberikan pembinaan dan pendataan agar kejadian serupa tidak terulang.

“Ini bukan kasus kriminal murni, tetapi tetap kami tindak secara administratif. Kami lakukan pembinaan agar mereka tidak mengulangi dan mencoreng nama baik kota ini,” katanya.

Pemkot Perketat Pengawasan Kawasan Wisata

Menurut Herison, insiden tersebut menjadi pelajaran penting bagi Pemkot Palembang untuk memperketat pengawasan di kawasan wisata, terutama yang banyak dikunjungi peserta Pornas Korpri dan wisatawan luar daerah. Ia mengungkapkan bahwa Satpol PP menurunkan 190 personel untuk melakukan patroli rutin di sejumlah titik, termasuk BKB, Simpang Lima, dan kawasan lampu merah yang sering dipadati pedagang asongan dan pengamen.

“Kami sudah menyiagakan 10 tim patroli setiap hari hingga malam. Pengawasan akan kami perketat, tidak hanya terhadap tukang tato, tapi juga anak jalanan, pengemis, dan pedagang liar,” ujarnya.

Herison juga mengimbau masyarakat Palembang agar ikut menjaga kenyamanan tamu daerah selama pelaksanaan Pornas Korpri yang diikuti ribuan peserta dari seluruh provinsi di Indonesia.

“Mari kita jaga nama baik Palembang sebagai kota tuan rumah. Jika aman dan nyaman, orang akan datang lagi ke Palembang,” ucapnya. (WNA)

Exit mobile version