Heri Amalindo, MM Silaturahmi dengan Ketua Pengprov Cabor dan Ketua KONI Kabupaten Kota se-Sumatera Selatan

Olahraga403 Dilihat

PALEMBANG, SUMSEL JARRAKPOS, -Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Sumatera Selatan (Sumsel) periode 2024-2029. Dr. Ir. H. Heri Amalindo, MM silaturahmi dengan ketua Pengprov Cabor dan Ketua KONI Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan guna menyamakan visi dan misi membangun prestasi olahraga yang lebih baik lima tahun yang akan datang, di RM Srimelayu Palembang, Jum’at (20/10/23).

Heri Amalindo yang juga sebagai Ketum Pengprov PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) Sumsel dan Ketum Pengprov PODSI (Perdatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia) Sumsel mengatakan, Olahraga di Sumsel masuk di urutan 16 dari 34 provinsi di Indonesia menengah kebawah. Kenapa kami di kabupaten Pali olahraga ini tidak pernah keluar dari dana dan anggaran karena olahraga ini butuh dana dan anggaran, atlet kita bisa lebih baik dan bagus kalau anggaran ini untuk pelatihan dan pertandingan,” katanya.

Dijelaskan Heri Amalindo, Olahraga itu harus ada grade ABCD, misalnya dipertandingan dari sesama RT lalu naik menjadi RW, dan seterusnya nah ini semua perlu dana apalagi kita memiliki 13 kabupaten kota di Sumsel. Kita Porwil 2019 masuk di peringkat 9 dari 11 provinsi.

” Saya tidak mau kalau olahraga itu cuma untuk menggali emas contoh mengambil atlet dari luar daerah, lebih baik orang kita yang kita bina. Kunci dari kemaslahatan itu persatuan, karena jika dalam diri kita sendiri sudah ribut maka tidak akan maju dengan bersatu dan bersama-sama itu yang paling penting,” jelasnya.

Menurut Heri, di sini kita bersama-sama untuk membangun Sumsel, karena yang diundang saat ini orang sumsel, saya mewakili kabupaten Pali untuk menyampaikan untuk membangun Sumsel. Mau maju harus di utamakan dulu rasa persatuan dan kesatuan yang diimbangi dengan dana, jadi seluruhnya itu harus didukung dengan dana,” urainya.

Cabor-cabor tidak ada yang anak emas, perak, perunggu semuanya sama sesuai kebutuhan-kebutuhannya. Kalau masalah adil tidak mungkin adil, karena setiap cabor kebutuhan dananya berbeda dan itu harus kita terapkan. Semua cabor itu sama yang harus kita majukan bersama-sama sekarang yaitu kita bekerja sesuai standar, karena kita punya acuan masing-masing,” pungkasnya. (WNA)