Tak Berkategori

Hadiri Takziah, Bupati Dr. Askolani Ungkap Momen Penuh Berkah Bersama KH. Balian: “Saya Disadarkan Banyak Hal”

4
Oplus_131072

 

BANYUASIN,SUMSEL JARRAKPOS,COM. — Bupati Banyuasin Dr. H. Askolani, SH., MH Didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuasin Ir. Erwin Ibrahim, ST., MM., MBA IPU ASEAN Eng menghadiri Takziah Almarhum KH. Balian, Bin KH Sulaiman Bin Abd Delamat di Pondok Pesantren Nurul iman, Desa Ujung tanjung. Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin. Sumsel.

Suasana duka menyelimuti rumah duka almarhum KH. Balian, ulama karismatik yang dikenal luas di Banyuasin. Namun di balik air mata, hadir momen haru sekaligus penuh makna saat Bupati Banyuasin Dr. H. Askolani, SH., MH., datang langsung menghadiri takziah dan membagikan kisah spiritualnya bersama almarhum.

Dalam pernyataan yang mengejutkan banyak pihak, Askolani mengaku banyak mengalami perubahan hidup berkat pertemuan dan petuah dari KH. Balian semasa hidup.

“Beliau bukan hanya ulama, tapi guru kehidupan bagi saya. Saya pernah dalam kondisi sangat berat, dan KH. Balian hadir menenangkan saya dengan kalimat yang sederhana, tapi menyentuh jiwa,” ungkap Askolani dengan mata berkaca-kaca, Senin (24/6/2025).

Bupati yang dikenal tegas namun religius ini bahkan menyebut bahwa keberkahan yang dirasakannya selama menjabat tak lepas dari doa dan bimbingan spiritual sang ulama.

“Saat saya ragu untuk mengambil keputusan penting di pemerintahan, beliau bilang: ‘Jangan cari selamat, cari yang benar.’ Dan itu yang saya pegang sampai hari ini,” katanya.

Kehadiran Askolani di rumah duka pun disambut hangat oleh keluarga besar KH. Balian serta ratusan Takziah lainnya. Tidak sedikit warga yang ikut meneteskan air mata saat Bupati menceritakan pengalaman batinnya bersama sang kyai.

Suasana semakin haru ketika Askolani turut Hadiri Takziah, bersama dan menyampaikan bantuan pribadi kepada keluarga almarhum. KH.Barlian yang membuat warga menilai kehadiran orang nomor satu di Banyuasin itu bukan sekadar formalitas.

KH. Balian dikenal sebagai tokoh agama yang rendah hati, tegas dalam prinsip, dan dekat dengan semua kalangan—dari petani, tokoh politik, hingga pejabat pemerintah. Kiprahnya dalam dakwah Islam dan kegiatan sosial selama puluhan tahun membuat namanya dihormati lintas generasi.

“Beliau itu kalau bicara, tidak berapi-api, tapi bisa menundukkan hati,” ujar salah satu jamaah.

Tak heran jika kepergian KH. Balian meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat Banyuasin. Bahkan warganet di media sosial ramai mengunggah kenangan mereka bersama almarhum dengan tagar KH balian PenerangHati.

Di akhir kunjungannya, Askolani menegaskan bahwa nilai-nilai yang diajarkan oleh KH. Balian akan dijadikan pijakan moral dalam membangun Banyuasin.Bangkit Adil dan sejatera.(WT)

Exit mobile version