Asosiasi Driver online (ADO)

Gubernur Sumsel Salurkan 50 Ton Beras untuk Driver Ojol, Komunitas Galang Donasi Rp.30 Juta

12
Oplus_131072

 

PALEMBANG, SUMSEL JARRAKPOS, – Ribuan driver ojek online (ojol) di Sumatera Selatan mendapat bantuan beras dari Gubernur Sumsel, Dr. H. Herman Deru. Penyaluran bantuan dilakukan di Sekretariat DPD Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel, Jalan Hockey No. C20, Lorok Pakjo, Palembang, Senin (1/9/2025).

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel, Drs. H. Edward Candra, M.H, mewakili Gubernur.

“Bapak Gubernur menyampaikan salam sekaligus permohonan maaf karena tidak bisa hadir langsung. Beliau berterima kasih atas peran para driver ojol yang membantu mobilitas masyarakat, mulai dari transportasi hingga pengantaran kebutuhan harian. Meski menghadapi banyak tantangan, profesi ini sangat mendukung ekonomi kerakyatan di Sumsel,” kata Edward.

Dalam sambutannya, pemerintah daerah memahami tantangan yang dihadapi para pengemudi ojol, mulai dari pendapatan yang fluktuatif, biaya operasional, hingga persaingan di lapangan. Karena itu, kata dia, bantuan berupa 50 ton beras yang disalurkan hari ini menjadi wujud nyata kepedulian pemerintah,” ujarnya

Oplus_131072

6.250 Paket Beras

Ketua DPD ADO Sumsel, Asrul Indrawan, menjelaskan bantuan yang diberikan berupa 50 ton beras, dikemas menjadi 6.250 kantong dengan berat masing-masing 8 kilogram. Bantuan ini dibagikan tidak hanya untuk anggota asosiasi, tetapi juga driver ojol independen (single fighter).

“Sejak periode pertama menjabat, Pak Gubernur selalu rutin membantu kami. Tahun ini sempat terhenti karena masa PJ Gubernur. Begitu Pak Herman Deru kembali dilantik, kami langsung ajukan permohonan pada 15 Agustus, dan alhamdulillah cepat ditindaklanjuti,” ujar Asrul.

Menurut Asrul, pihaknya juga akan mendatangi titik-titik mangkal driver ojol untuk memastikan distribusi merata. “Bantuan ini untuk semua driver, bukan hanya pengurus atau anggota asosiasi,” tambahnya.

Fokus pada Tarif, Tolak Anarkis

Dalam kesempatan itu, Asrul menegaskan bahwa komunitas ojol di Sumsel tidak ingin terlibat dalam aksi anarkis. Menurutnya, persoalan utama yang harus diperjuangkan driver ojol adalah tarif yang adil.

“Kami ingin fokus memperjuangkan tarif, bukan ikut-ikutan aksi lain. Pandemi Covid-19 sudah cukup membuat penghasilan kami terpukul. Jangan sampai kondisi serupa terulang lagi,” tegasnya.

Ia menyebut banyak driver ojol kini kehilangan pemasukan dari antar-jemput anak sekolah dan karyawan, sehingga lebih mengandalkan pesanan makanan atau belanja rumah tangga. “Itu pun tidak selalu cukup,” ujarnya.

Galang Donasi untuk Rekan di Jakarta

Selain menerima bantuan beras, driver ojol di Sumsel juga menggalang donasi bagi rekan seprofesi yang meninggal di Jakarta. Hingga Minggu sore, sudah terkumpul hampir Rp.30 juta.

“Nilainya mungkin tidak besar, tapi ini bentuk rasa empati kami. Usai acara, kami akan berangkat ke Jakarta untuk menyerahkan bantuan langsung kepada keluarga almarhum,” kata Asrul.

Dukungan dari Dinas Sosial

Plt Kepala Dinas Sosial Sumsel, Dra. Hj. Neng Muhaiba, MM, menyebutkan bahwa permohonan bantuan beras diajukan ADO sejak 25 Agustus lalu. Bantuan ini bersumber dari CSR sejumlah perusahaan dan dukungan Asosiasi Warga Tionghoa Sumsel.

“Totalnya ada 6.250 paket, sesuai usulan ADO. Tujuannya jelas, untuk meringankan beban para driver ojol yang kurang mampu,” pungkasnya.(WNA)

 

Exit mobile version