BANYUASIN, SUMSEL.JARRAKPOS.COM – Sebanyak 50 jiwa warga Desa Sidomulyo resmi didaftarkan dalam Program Donasi Peserta Bukan Penerima Upah dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III pada Rabu, 21 Mei 2025. Desa Sidomulyo, yang terletak di Kecamatan Air Kumbang – Kabupaten Banyuasin, menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat melalui keterlibatannya dalam Program Donasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Program ini merupakan hasil sinergi antara Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sidomulyo dengan BPJS Kesehatan Kabupaten Banyuasin.
Sebelumya telah dilakukan sosialisasi oleh Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Banyuasin, Bayu Saputra pada tanggal 27 Februari 2025. Dalam sosialisasinya kepada perangkat desa dan tokoh masyarakat di desa Sidomulyo, Bayu memberikan pemahaman menyeluruh mengenai program donasi ini. Sebagai tindak lanjut nyata, Rahmat SP selaku Kepala Desa Sidomulyo mendaftarkan 50 jiwa sebagai peserta JKN.
Menurut Rahmat, upaya ini tidak hanya sekadar bentuk kepedulian pemerintah desa terhadap warganya, namun juga bertujuan untuk menjadi pemicu bagi desa lain serta pihak swasta dan perusahaan di Kabupaten Banyuasin agar turut mengambil bagian dalam optimalisasi program jaminan kesehatan nasional.
“Semangat gotong royong dalam bidang kesehatan perlu digalakkan. Kami berharap langkah ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dan dunia usaha. Kesehatan adalah kebutuhan mendasar dan akses terhadap layanan kesehatan harus merata,” ujar Rahmat saat prosesi penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) program donasi.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, Suparsih serta Kepala Puskesmas Cinta Manis Baru, Martini. Kehadiran mereka menandakan dukungan penuh terhadap Pemerintah Desa Sidomulyo dan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan sistem jaminan kesehatan yang inklusif.
Proses kerja sama program donasi JKN dilakukan di Kantor Desa Sidomulyo. Dalam acara tersebut, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palembang, Edy Surlis yang dalam kesempatan kali ini diwakili oleh Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Banyuasin, Bayu Saputra menyampaikan apresiasinya atas langkah proaktif Pemerintah Desa Sidomulyo yang dinilai mampu menjadi pelopor gerakan sosial di bidang kesehatan.
”Kami sangat mengapresiasi Bumdes di Sidomulyo ini yang telah ikut berpartisipasi memberikan proteksi finansial dengan mendaftarkan warganya sebagai Peserta JKN melalui program donasi ini,” ungkap Bayu.
Program donasi ini memungkinkan warga yang belum memiliki jaminan kesehatan aktif untuk memperoleh akses terhadap layanan medis yang layak. Dalam jangka panjang, program seperti ini diharapkan dapat mengurangi beban biaya kesehatan masyarakat dan meningkatkan partisipasi aktif dalam Program JKN.
Desa Sidomulyo menjadi desa pertama di Kecamatan Air Kumbang yang secara resmi ikut serta dalam program donasi JKN. Program ini juga menjadi upaya dalam meningkatkan cakupan kepesertaan JKN, terutama di kalangan masyarakat desa dan sektor informal.
Lebih lanjut, Rahmat menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan meskipun sudah memiliki kartu JKN aktif.
“Kami berharap masyarakat tetap sehat, tetapi jika suatu saat membutuhkan layanan kesehatan, mereka sudah memiliki jaminan perlindungan kesehatan,” tambahnya.
Dengan adanya program ini, Desa Sidomulyo berharap dapat memberikan kebermanfaatan yang luas, tidak hanya untuk warga yang terdaftar saat ini, tetapi juga dalam menciptakan budaya peduli kesehatan di tengah masyarakat. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dari partisipasi yang lebih besar, termasuk kemungkinan kolaborasi dengan perusahaan lokal dalam rangka memperluas cakupan donasi dan kepesertaan JKN.
Sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas, Pemerintah Desa Sidomulyo juga berencana untuk mengadakan monitoring dan evaluasi secara berkala atas efektivitas program ini, serta menampung masukan dari masyarakat penerima manfaat.
Program donasi JKN yang diinisiasi oleh Desa Sidomulyo menjadi bukti nyata bahwa dengan kolaborasi yang baik antar lembaga dan semangat gotong royong, akses terhadap layanan kesehatan yang merata dapat diwujudkan.