PALI, SUMSELJARRAKPOS– Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Kecamatan Tanah Abang dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan debit air Sungai Lematang meningkat drastis.
Akibatnya, Desa Curup dan Desa Sukaraja mulai dilanda genangan air dengan kedalaman bervariasi antara 10 hingga 80 cm.
Kapolsek Tanah Abang, IPTU Arzuan, SH, dalam laporan resmi yang diterima pada Sabtu (11/1/2025) pukul 16.30 WIB, mengungkapkan bahwa situasi ini telah dipantau langsung oleh jajaran Polsek Tanah Abang.
Langkah antisipasi pun telah disiapkan guna mencegah dampak yang lebih luas.
Desa Curup tercatat mengalami genangan air dengan kedalaman 30-80 cm, sementara Desa Sukaraja terendam dengan kedalaman 10-40 cm.
Meski belum ada laporan korban jiwa atau kerugian material, warga khawatir banjir besar dapat mengancam jika curah hujan tetap tinggi.
“Air mulai masuk ke permukiman sejak pukul 10.00 WIB, diduga merupakan luapan dari hulu Sungai Lematang, termasuk dari wilayah Pagar Alam, Kabupaten Lahat, dan Muara Enim,” jelas IPTU Arzuan.
Mayoritas rumah warga berbentuk panggung, sehingga air belum memasuki tempat tinggal secara signifikan.
Namun, potensi banjir besar tetap mengancam seiring meningkatnya debit air Sungai Lematang.
“Saat ini, wilayah hukum Polsek Tanah Abang menghadapi musim hujan dengan intensitas tinggi.
Jika debit air terus meningkat, tidak menutup kemungkinan sepuluh desa di pinggiran Sungai Lematang akan terdampak, bahkan terisolasi,” ujar IPTU Arzuan.
Sebagai langkah mitigasi, posko banjir telah didirikan di Desa Curup dan Desa Sukaraja, melibatkan BPBD Kabupaten PALI, Pemerintah Kecamatan Tanah Abang, Puskesmas, serta perangkat desa.
Polsek Tanah Abang juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menyalurkan bantuan sembako, air bersih, dan obat-obatan.
“Kami mengimbau warga untuk tetap waspada dan melaporkan perkembangan situasi. Monitoring dan dokumentasi terus dilakukan untuk memastikan tindakan cepat dan tepat sasaran,” tambah IPTU Arzuan.
Kapolsek berharap Dinas Sosial Kabupaten PALI segera menyalurkan bantuan logistik bagi warga terdampak, serta prioritas diberikan pada langkah antisipasi kesehatan untuk mencegah penyakit akibat banjir.
“Dinas Kesehatan dan Puskesmas Tanah Abang diharapkan aktif memberikan edukasi serta bantuan medis. Penyediaan obat-obatan untuk penyakit kulit dan diare harus diprioritaskan,” ujar IPTU Arzuan.
Dengan situasi yang masih dinamis, sinergi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menghadapi potensi banjir yang lebih besar.
“Semoga langkah-langkah ini dapat mencegah kerugian yang lebih besar dan menjaga keselamatan warga di Kecamatan Tanah Abang,” pungkas IPTU Arzuan. (B4R)