Dilaporkan Ke Gakkumdu Sumsel, Ketua Bawaslu Lahat Angkat Bicara

Politik, Daerah, Lahat1218 Dilihat

LAHAT, SUMSELJARRAKPOS – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Lahat, Nana Priatna, memberikan klarifikasi terkait adanya aduan dari Tim advokasi hukum DPD Persaudaraan 98 Sumsel ke Gakkumdu Sumsel terkait dugaan pengrusakan APK Pasangan Prabowo-Gibran.

Nana Priatna mengakui bahwa tim pengawasan pemilu terdiri dari anggota Bawaslu, KPU, Pol PP, TNI- Polri memang menertibkan APK yang terpasang di tempat yang dilarang seperti Jalan protokol utama, yakni sepanjang jalan Mayor Ruslan sampai turunan kangkungan, Jalan Kolonel Burlian, dekat Lampu merah, Rumah Dinas (Rumdin) Bupati dan Wakil Bupati kecuali di kediaman calon diperbolehkan.

“Kami tidak tebang pilih dalam menertibkan APK yang ditertibkan di bawa untuk dikumpulkan di halaman Bawaslu, silahkan diambil kembali ” ujar Nana didampingi Koordinator Divisi Pencegahan Bawaslu Lahat, Andra Juarsah saat memberikan klarifikasi di Kantor Bawaslu Kabupaten Lahat, Rabu (03/01/24).

Lebih lanjut, Nana mengatakan bahwa pihaknya telah dua kali menghimbau kepada Calon Legislatif (Caleg) atau tim Parpol  untuk tidak memasang APK di tempat terlarang.

“Tim telah bekerja sesuai dengan SOP yang ada,”pungkas Nana

Koordinator Divisi Pencegahan Bawaslu Lahat, Andra Juarsah, menambahkan setiap kali melakukan sosialisasi pihaknya selalu mengundang ketua Partai, namun yang datang hanya perwakilan saja.

Hal ini tentu membuat pihaknya menjadi was- was apakah penyampaian pengetahuan soal kampanye akan nyambung atau tidak.

“Kami tidak tebang pilih dalam menertibkan APK dan sejauh ini kami belum mendapatkan laporan secara resmi dari Gakkumdu Sumsel terkait dugaan pencopotan atau pengrusakan APK,” tandas Andra.

Terkait hal tersebut, awak media melakukan penelusuran di lapangan dan berhasil menemui salah seorang anggota tim Prabowo-Gibran di Kabupaten Lahat, Wan (35) yang merasa aneh dengan penertiban tersebut.

Wan menyatakan keheranannya terkait tempat APK yang di rusak itu sepengetahuannya sudah dibayar oleh Ketua Golkar setiap tahunnya kepada pihak ketiga.

“Coba ada apa dengan baleho Pilpres ini, sedangkan ini bukan tempat dilarang, ” ungkap dia seraya berkata tolonglah jangan tebang pilih pak “Pemilu kita damai”