MUBA – Masyarakat dan pengguna jalan SP Mangun Jaya – SP Macang Sakti yang dilalui oleh armada angkutan PT Ocean Batubara Mulya mengeluhkan peningkatan debu yang signifikan.
Masalah debu yang ditimbulkan akibat aktivitas angkutan PT Ocean Batubara Mulya sepertinya menjadi keluhan serius bagi masyarakat dan pengguna jalan.
Pasalnya sering kali menyebar ke rumah-rumah, selain mengganggu kenyamanan juga dianggap berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat, terutama bagi anak-anak dan lansia yang lebih rentan terhadap masalah pernapasan.
“Banyak dan tebal sekali debunya pak, karena truk yang angkut Batubara selalu konvoi kalau lewat jalan ini kami sangat-sangat tidak nyaman. Kalau terus menerus begini tidak menutup kemungkinan timbul penyakit karena udara kotor campur debu,” ujar “W” warga yang bermukim di area tersebut sambil dengan wajah kesal, Sabtu (20/07/24).
Disisi lain Darman salah satu pengguna jalan yang sering melintas di jalan Sp Mangun Jaya – Sp Keban Satu mengatakan, dirinya berharap agar pemerintah kabupaten Musi banyuasin memberikan sanksi yang tegas pada perusahaan batubara karena tidak memikirkan kenyamanan dan keselamatan masyarakat.
“Saya sangat berharap pemerintah Muba bisa melarang angkutan batubara itu, karena pemerintah membuat jalan ini bukan untuk batubara, tapi pihak batubara tidak pernah mengerti dan tidak ada solusi kami ini juga manusia,” kata Darman.
Selain tidak ada solusi juga iringan alias konvoinya armada PT Ocean Batubara Mulya menjadi pemicu tebalnya debu sehingga pengguna jalan kesulitan melihat saat mengendarai kendaraannya.
“Banyak ratusan mobilnya, kalau mereka melintas gelap jalan apalagi pakai motor pak. Pihak perusahaan itu mikir tidak kalau kami ini manusia juga punya hak yang sama. Sekali lagi kami sangat-sangat berharap agar pemerintah dapat mendengar suara kami ini,” ungkap Darman.
Terpisah Pj Bupati Muba Sandi Fahlevi SP MSi mengatakan dirinya akan cek ke lokasi. “Kami akan turun langsung waktu dekat ini ke lokasi, ujarnya singkat Minggu (21/07).
Sementara itu pihak PT Ocean Batubara Mulya belum di konfirmasi dan memberikan tanggapan resmi terkait keluhan ini. Warga berharap pihak perusahaan dan pemerintah setempat dapat segera mencari solusi agar aktivitas transportasi batubara tidak merugikan kesehatan dan kenyamanan masyarakat. (*)