PALEMBANG, SUMSELJARRAKPOS – Puluhan Aktivis Sumatera Selatan (Sumsel) yang menamakan diri sebagai Aliansi Peduli Keadilan Sumatera Selatan atau APKSS akan mengggelar aksi solidaritas. Hal ini dilakukan pasca Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel menetapkan dua tersangka dan menahan Sekretaris Umum KONI Sumsel berinsial SR dan mantan Ketua Harian KONI Sumsel berinsial AT, pada Kamis (24/08/23).
Aksi solidaritas tersebut rencananya akan dimulai pada tanggal 28 Agustus – 04 September 2023 di Kantor Kejati Sumsel dalam rangka permohonan penangguhan penahanan terhadap Sekretaris dan Ketua Harian KONI Sumsel tersebut.
Juru bicara, APKSS, Sanusi mengatakan aksi solidaritas ini akan diikuti ratusan organisasi dengan etimasi massa sebanyak kurang lebih 1000 orang selama 1 Minggu, guna meminta kepada pihak Kejati Sumsel untuk melakukan penaguhan terhadap kedua tersangka, yakni SR dan AT atas kasus dugaan KKN dana Hibah KONI Sumsel.
“Kami berharap kejati Sumsel bisa melakukan konsep penegakan hukum lurus sesuai berkadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, karena Kami menilai ada kejanggalan dalam penetapan tersangka Sekretaris dan Ketua Harian KONI Sumsel tersebu,”kata Sanusi
Sementara ditempat yang sama Charma Afrianto juga menambahkan, Sebelum menetapkan status seseorang sebagai tersangka seharusnya menunjukkan bukti.
” Kami bersepakat terkait penetapan Ir Suparman Romans sebagai tersangka, Kejati seharusnya berani terbuka landasan penetapan hal tersebut”, ujar Charma Afrianto
Sukma Hidayat menjelaskan selain menuntut keterbukaan Kejati terkait permasalahan tersebut pastinya kami juga akan meminta pihak Kejati melakukan penanguhan penahanan, jika kalau tidak dipenuhi kami akan melakukan aksi berulang – ulang
”Adapun tuntutan dari aksi unjuk rasa tersebut adalah meminta kejelasan dari Kejati tentang alasan penetapan tersangka, dan meminta Kejati melakukan penangguhan penahanan kepada Ir Suparman Romans dan Akhmad Tharir, jika tuntunan kami tidak dipenuhi maka kami akan melakukan aksi secara terus menerus dan membawa massa yang lebih banyak lagi”, tutup Sukma Hidayat (DN)