Ogan Ilir, SUMSEL.JARRAKPOS.COM – Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir bersama BPJS Kesehatan Kantor Cabang Palembang menggelar Forum Kemitraan Pengelolaan Kerja Sama Fasilitas Kesehatan bersama pemangku kepentingan guna memperkuat koordinasi dan kualitas pelayanan kesehatan daerah (3/6)
Forum ini menjadi wadah strategis untuk menyamakan pemahaman lintas sektor terkait peningkatan mutu layanan fasilitas kesehatan di Ogan Ilir. Sekretaris Daerah Kabupaten Ogan Ilir, Muhsin Abdullah, menekankan pentingnya sinergi dan kesamaan persepsi antar instansi, baik dalam hal pembagian peran maupun dukungan dalam pengelolaan fasilitas kesehatan.
“Tim Forum Kemitraan telah dibentuk melalui SK, terdiri dari unsur lintas instansi. Tujuannya jelas yakni menyamakan persepsi, mempermudah koordinasi dan mendorong peningkatan mutu layanan,” ujar Muhsin.
Lebih lanjut, Muhsin menyoroti pentingnya peran komunikasi yang terbuka dan akurat, terutama dalam menyikapi data potret layanan dari BPJS Kesehatan. “Kita semua memiliki tugas utama memberikan layanan kesehatan yang baik, ramah dan informatif. Standar layanan itu semestinya sudah menjadi acuan bersama,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Asisten II, M Thahir, turut memberikan testimoni pengalaman pribadi sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Beliau menceritakan proses rujukan dan pelayanan di rumah sakit yang dinilainya sudah berjalan baik.
“Dari pengalaman saya, pelayanan JKN sangat membantu. Saya beri nilai bintang lima untuk JKN,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palembang, Edy Surlis, menyampaikan komitmen dalam mendukung kebijakan nasional serta kebutuhan daerah.
Ia juga menyampaikan bahwa penyesuaian tarif pelayanan dalam sistem JKN telah melalui kajian berbasis efektivitas biaya. “Penetapan tarif berbasis data rumah sakit dan ketentuan dari Kementerian Kesehatan, agar tetap menjaga mutu layanan dengan prinsip subsidi silang,” tambahnya.
Terkait dengan kesiapan fasilitas kesehatan terhadap KRIS, Dinas Kesehatan Ogan Ilir melaporkan bahwa saat ini sebagian indikator teknis telah dipenuhi, meski masih ada tantangan pada ketersediaan oksigen sentral. RSUD Ogan Ilir juga menyampaikan kesiapan tempat tidur sudah mencukupi, namun beberapa aspek fisik masih dalam proses penyesuaian.
“Kami sudah melakukan verifikasi lapangan terhadap 12 indikator KRIS. Hasilnya 41,67% sudah siap. Sisanya memerlukan pembenahan, terutama sistem oksigen sentral,” jelas Indah Mulyana selaku Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dari Dinas Kesehatan Ogan Ilir.
Edy Surlis juga menegaskan pentingnya keterbukaan dan kolaborasi semua pihak.
“Kolaborasi adalah kunci. BPJS Kesehatan siap menerima umpan balik dan menyampaikan hasil evaluasi layanan kepada Pemerintah Daerah untuk ditindaklanjuti bersama,” tegasnya.
Menutup pertemuan, forum menyepakati sejumlah poin penting sebagai langkah tindak lanjut. Antara lain, peningkatan mutu pelayanan sesuai standar, optimalisasi antrean online MJKN, dan bersama-sama melakukan monitoring terhadap keluhan dan kendala terhadap pelayanan kesehatan.
Forum ini menjadi langkah awal yang menjanjikan dalam memperkuat kerja sama lintas sektor demi mutu pelayanan kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat Ogan Ilir.