Aksi Penyelamatan Iklim Global, Komunitas Garam Berikan Edukasi Bagi Generasi Muda Soal Eco Enzyme

Pendidikan364 Dilihat

PALEMBANG, SUMSELJARRAKPOS– Komunitas Gerak Alam Ragi Masyarakat (Garam) menggelar sosialisasi dan edukasi mengenai pengelolaan sampah berupa Eco Enzyme sebagai aksi dan kampanye penyelamatan iklim global.

Selain itu, hal tesebut juga sebagai bentuk dukungan komunitas Garam untuk penerapan kurikulum merdeka belajar, yakni Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Pemateri dalam kegiatan tersebut, di antaranya RD. Iganasius Sukari, Andreas Okdi Priantoro, SE. Ak., SH, Siswanto Aman, dan Billy Jaya. Serta diikuti sebanyak ratusan siswa siswi yang di damping koordinator P5 SMA Xaverius 1 Palembang.

Koordinator Garam Palembang, RD. Iganasius Sukari mengatakan bahwa ini merupakan salah satu kegiatan untuk edukasi bagi generasi muda terkait dampak ancaman akibat perubahan iklim.

“Ini sebagai bentuk edukasi kita kepada para generasi muda, di mana, kita sangat prihatin bahwa bumi kita dunia kita terancam macam hal yang bisa kita akan merasakannya terutama Climate change atau perubahan iklim,”ungkap dia.

Lebih lanjut, RD. Iganasius Sukari bahwa perubahan iklim yang begitu dahsyat ini ditimbulkan dari pola hidup manusia yang kurang peka terhadap dampak pencemaran lingkungan, salah satunya . akibat sampah.

“Untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim tersebut, maka kita berikan edukasi kepada generasi muda untuk peduli untuk mencintai bumi, lingkungan menciptakan ruang ruang sehat dan  terutama makanan sehat,”jelas dia.

RD. Iganasius Sukari menyampaikan tujuan dari kegiatan ini selain edukasi dan juga supaya mampu menumbuhkan generasi sehat, cerdas dan generasi yang membanggakan bangsa.

“Kami berharap dengan edukasi ini ke depannya akan melahirkan generasi sehat, cerdas dan membanggakan bangsa, selain itu juga dapat minimalisir terjadinya dampak perubahan iklim,”tandas dia.

RD. Iganasius Sukari menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini bukan hanya dilakukan di SMA Xaverius 1 Palembang saja tapi ini proyek awal, namun pihaknya membuka seluas luasnya bagi kelompok masyarakat dan sekolah  yang mau mengadakan kegiatan semacam ini.

“Ini salah satu proyek awal tapi kami juga membuka seluas luas nya bagi semua kelompok baik masyarakat atau pun pelajar yang mau mengadakan kegiatan ini untuk mencintai lingkungan, penghijauan, dan pengolahan sampah, kita akan melakukan kerjasama bukan kami yang mengerjakan sendiri agar hasilnya maksimal,”beber dia.

Ditambahkan Andreas Okdi Priantoro, SE.Ak., SH selaku anggota Komunitas Garam Palembang bahwa bicara soal sampah hingga kini menjadi PR bersama dan menjadi tanggungjawab bersama.

“Sampah bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja namun juga menjadi tanggungjawab kita semua,”sambung  Andreas

Dilanjutkan pria yang aktif sebagai aktivis lingkungan ini menyampaikan untuk jumlah sampah di Kota Palembang mencapai 1180 ton per hari dari berbagai jenis sampah yang ada.

“Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk mengantisipasi hal tersebut, namun belum maksimal, untuk itu dibutuhkan kesadaran kita semua,”ujar dia.

Andreas OP mengatakan salah satu upaya yang dilakukan komunitas Garam yakni mengelola sampah tersebut menjadi olahan yang memiliki daya guna dan daya jual yakni melalui pengolahan sampah menjadi eco enzyme.

“Eco enzyme bukan hanya bermanfaat bagi manusia maupun juga untuk alam. Sehingga dampak perubahan iklim itu dapat di minimalisir dengan baik,”tukas dia.

Sementara itu, koordinator P5 SMA Xaverius 1 Palembang tema kedua, Grasia Dona Sintia menyampaikan  terima kasih kepada komunitas Garam, karena telah tulus hati sudah bersedia memberikan edukasi dan menyadarkan untuk peduli terhadap lingkungan.

“Kami ucapkan terima kasih komunitas Garam yang telah memberikan edukasi dan kesadaran para siswa siswi di SMA Xaverius 1 Palembang,”ucap dia.

Dikatakan Grasia, bahwa melalui kegiatan ini juga dapat mengubah gaya berkelanjutan hidup lama menjadi gaya hidup baru  yang dalam menjalankan hidup harus penuh kesadaran dan berpikir panjang, demo lingkungan hidup yang lebih baik.

“Selain itu, edukasi ini juga sebagai salah satu antisipasi agar siswa siswi bisa peduli lingkungan,”kata dia

Lebih lanjut, Grasia menyampaikan bahwa kegiatan ini juga sebagai bentuk implementasi dari penerapan kurikulum merdeka belajar, yakni projek penguatan profil pelajar Pancasila.

“Ini adalah implementasi dari penerapan kurikulum merdeka belajar dalam P5 dengan aksi kampanye penyelamatan iklim global”tegas dia