PALEMBANG, SUMSELJARRAKPOS – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia menurunkan timnya untuk memasang alat pengukur ketebalan debu batubara di kawasan Salat Punai Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus Palembang.
Pemasangan alat tersebut di lakukan oleh PT. Organo Science Laboratory (OSL) di 2 titik berbeda yakni di RT 25 dan RT 26 Salat Punai Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus Palembang.
Hal itu dibenarkan oleh Manajer laboratorium PT OSL melalui salah satu teknis lapangan, Muhammad Rahmat saat diwawancarai awak media, Kamis (13/07/23) malam.
“Ya, kami mendapatkan tugas dari perusahaan sebagai tercantum dalam sesuai dengan surat tugas nomor OSL.108A/ADM/VII/ 2023, untuk memasang alat yakni HVAS (High volume Air Sampler),”kata Rahmat.
Rahmat menjelaskan dalam surat tugas tersebut tercatat bahwa perintah pemasangan ini dilakukan berdasarkan permintaan dari Ibu Dewi selaku Direktorat pengaduan, pengawasan, dan sanksi administrasi Dirjen DHLHK – KLHK. Prihal bantuan pengambilan dan pengujian contoh udara ambien,air sungai dan air limbah.
Saat ditanya soal apakah ada kaitannya pemasangan alat HVAS ini dengan aduan dari masyarakat Selat Punai, Rahmat mengatakan tidak tahu soal itu.
“Kami tidak tahu soal itu, dan di dalam surat penugasan pun tidak di sebutkan secara spesifik lokasi tujuan hanya Muara Enim Sumatera Selatan. Barulah sesampainya Kami di Palembang diarahkan oleh Tim KLHK pusat untuk menuju ke lokasi ini,”ungkapnya.
Dikala ditanya soal mekanisme pemasangan alat ini, Rahmat mengatakan, pemasangan alat ini telah sesuai prosedur.
“Pertama alat di taruh minimal 15meter dari titik limbah, Kedua di lapangan terbuka tidak banyak pepohonan dan cara kerja alat tersebut 24 jam,” tandasnya.
Saat disinggung masalah adanya penjagaan dari PT RMK Energi, pihaknya dengan tegas menjawab bahwa pihaknya berkerja secara independen dan sesuai surat tugas serta prosedur.
“Kami berkerja secara independen dan sesuai surat tugas serta prosedur. Kalau terkait adanya penjagaan dari PT RMK energi. Kami tidak tahu silakan di pertanyakan langsung ke pihak RMK energi saja soal itu,”tegasnya.
Sementara itu, salah satu petugas keamanan, PT RMK Energi yang minta tidak disebutkan namanya yang ada di lokasi tersebut, dirinya mengatakan bahwa pihaknya hanya menjalankan tugas dari perusahaan untuk menjaga dan mengawasi kegiatan ini.
Ditempat yang sama, salah satu warga berinisial IW (42) menyampaikan bahwa dirinya selaku warga yang tinggal di RT 26 menilai pemasangan alat yang di pasang di RT 26 ini kurang efektif karena dianggap jaraknya terlalu jauh dari lokasi loading batubara PT. RMK.
“Kami nilai kurang efektif karena jarak pemasangan alat terlalu jauh sekitar kurang lebih 800 meter dari loading batubara PT RMK dan dari pangkal sampai sini banyak batang kayu besar. Apalagi di sekeliling alat banyak pohon besar dan rimbun, jadi debu yang berterbangan terhalang pepohonan lekat menempel di dahan dan daun,”ungkapnya.
Bukan hanya itu, tambahnya, apalagi loading batubara milik PT RMK semenjak di pasang alat ini dari siang tadi sampai malam ini proses loading banyak di siram air. Jadi debu tidak terbang sampe ke sini, ucapnya dengan nada sedikit kesal.
Hal sama juga diungkapkan warga RT 25, berinisial SR (46) terkait pemasangan alat HVAS di RT 25 tepatnya di depan sekolah SD negeri 152 Palembang yang berjarak 300 Meter dari tempat lokasi loading debu batubara bahwa proses loading batubara semenjak ada pemasangan alat ini proses loding banyak disiram air “Kalau sudah tidak ada lagi alat ini pasti ngulang lagi seperti biasa, debu berterbangan lagi ke sini,”ujarnya dengan nada kesal.
Ketua Ikatan Solidaritas Warga Gandus (IKSOWDUS) Kelurahan Pulokerto, Mardi berharap tim KLHK RI melalui PT Orgaro Science Laboratory ini melakukan pengecekan sesuai dengan prosedur yang ada tanpa terpengaruh dari apapun.
“Saya mewakili warga berharap pula hasilnya nanti dapat di tembuskan ke Dinas terkait. Bukan hanya itu, kami sebagai masyarakat juga ingin mengetahui hasil dari kegiatan ini,”ungkapnya.
Sementara itu, sampai berita ini diterbitkan pihak RMK Energi belum ada balasan konfirmasi terkait pemasangan ini. (JO)